Pilihan +INDEKS
Belasan Pimpinan Komunitas Bincangkan Kolaborasi dan Gerakan Literasi
PEKANBARU (Sunting.co.id) - Belasan pegiat literasi yang juga pimpinan komunitas berkumpul di sekretariat Teratak Literasi, Perumahan Mension, Jalan Pertanian, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Kamis (14/4/2022). Mereka berkumpul membincangkan pentingnya kolaborasi antar pegiat literasi untuk menumbuhkan pegiat-pegiat baru.
Pertemuan antar pegiat literasi Pekanbaru ini digagas oleh Pamula Trisna Suri selaku Ketua Teratak Literasi dan Nugroho Noto Susanto selaku owner Teratak Literasi. Mereka menghadirkan Kunni Masrohanti sebagai pembicara atau pemantik perbincangan yang dilanjutkan dengan diskusi dan menyamakan persepsi tentang pentingnya kolaborasi tersebut.
''Banyak pegiat literasi tapi bukan penggerak. Bagaimana kita menjadikan para pegiat ini sebagai penggerak sehingga terus bermunculan pegiat-pegiat literasi baru. Semakin banyak pegiat, semakin banyak penggerak, semakin semaraklah dunia literasi, khususnya di Riau ini. Maka kita perlu bersinergi, berkolaborasi,'' kata Kunni memulai perbincangan sore itu.
Perempuan yang juga Ketua Penyair Perempuan Indonesia (PPI) ini, menyebutkan, tidak mudah untuk menjadi penggerak, banyak tantangan yang akan dihadapi. Mulai dari mendirikan dan memimpin komunitas, menghadapi persoalan intern di dalam komunitas hingga mampu atau tidak memunculkan pegiat baru di dalam komunitas itu.
''Literasi itu tergantung tujuannya apa. Apakah untuk diri sendiri, memperkaya kemampuan literasi sendiri atau untuk orang banyak. Kalau untuk orang banyak, identik dengan bicara komunitas. Berkomunitas ini banyak tantangannya, termasuk keluar masuk anggota di dalam komunitas. Tapi apakah kita akan berhenti sampai di situ tidak karena memang kita penggerak, bergerak untuk orang banyak, untuk masyarakat. Literasi bukan untuk sendiri,. Ayo lahirkan para pegiat dan penggerak baru. Kita tidak akan menjadi kecil dengan membesarkan orang lain,'' kata Kunni lagi.
Jika tantangan demi tantangan ini bisa diatasi, kata Kunni, literasi dan pegiat serta penggerak literasi akan terus bertumbuhan. Terlebih jika sesama pegiat dan penggerak bergerak dan berkolaborasi. Maka, tujuan literasi yang ingin dicapai bisa terwujud.
''Untuk apa kita hadir dan kumpul di sini. Untuk apa kita sibuk berliterasi. Tak usah kita capek-capek berliterasi tapi kehidupan kita begitu-begitu saja, harus berubah harus bisa meningkatkak kesejahteraan pegiatnya dan masyarakat. Ini menurut saya. Silakan ini kita diskusikan bersama,'' kata Kunni yang kemudian mengembalikan forum yang dipandu langsung oleh Pamula.
Perbincangan yang juga disiarkan secara langsung melalui instagram Teratak Literasi itu semakin seru. Masing-masing peserta menyampaikan pandangan. Beragam. Salah satu inti dari diskusi itu adalah, literasi untuk silaturrahmi dan mengubah taraf hidup, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi, dunia digital sebagai sumber literasi yang membawa pada kesejahteraan.
''Dunia digital juga bagian dari literasi. Media sosial seperti memanfaatkan youtube sebagai sumber lieterasi juga bisa menjadi sumber ekonomi. Pemanfaatan ini, literasi ini perlu dikembangkan sehingga literasi bukan hal monoton yang membosankan. Dapat pula meningktkan kesejahteraan. Literasi harus lebih maju,'' kata ketua Forum Lingkar Pena (FLP) Kota Pekanbaru Rachmad Hidayat.
Selain diskusi, bertukar fikiran untuk kemajuan literasi dan munculnya pegiat-pegiat literasi baru, pertemuan sore itu juga melahirkan kesepakatan, yakni, arisan literasi atau diskusi bulanan yang dilaksanakan secara bergantian di tempat atau sekretariat masing-masing.
Hadir pada kesempatan itu Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM) Wilayah Riau, FTBM Pekanbaru FLP Wilayah Riau, FLP Pekanbaru, Ikatan Guru Indonesia (IGI) Riau, Media Guru Riau, Salmah Publishing/SCW, Komunitas Seni Rumah Sunting, Gerakan Riau Membaca Satu Pena Riau, Pondok Belantara, Komunitas Riau Sastra, Rumah Baca Salsabila, Rumah Baca Mentari Sago dan jurnalis dari berbagai media.
''Terimakasih kepada teman-teman pimpinan komunitas literasi yang hadir di Teratak Literasi. Tempat ini memang kami hadirkan untuk kegiatan literasi. Silakan datang, dimanfaatkan, siapa saja boleh memanfaatkan,'' kata Nugroho.(*)
[ Ikuti Sunting.co.id ]
Berita Lainnya +INDEKS
Terbitkan Buku Antologi Puisi Bencana, Komunitas Seni Kuflet Terus Bersiap
SUMBAR (Sunting.co.id) - Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang tengah mematangkan.
Gagal Pulang ke Takengon, Fikar W Eda dan Penyair Riau Gelar Doa Puisi Bersama
PEKANBARU (Sunting.co,id) - Penyair asal tanah Gayo, Takengon, Aceh, Fikar W Eda.
Susur Sisir Tengger, Buku Puisi Berbasis Riset
JAKARTA (Sunting.co.id) - Susur Sisir Tengger (SST) adalah buku antologi puisi K.
Buku Susur Sisir Tengger Karya ke-6 Penyair Perempuan Indonesia Diluncurkan Dalam Festival
JAKARTA (Sunting.co.id) - Penyair Perempuan Indonesia (PPI) kembali menerb.
Puluhan Penyair Ikuti Pameran Karya di Festival Penyair Perempuan Indonesia
JAKARTA (Sunting.co.id) - Festival Penyair Perempuan Indonesia (FPPI) pertama ya.
Kepala Bahasa Riau: 48 Buku Cerita Anak Dwibahasa dari Riau Tahun 2025 Lahir dari Kegelisahan
PEKANBARU (Sunting.co.id) - Balai Bahasa Provinsi Riau menggelar Diseminasi Buku.







