Pilihan +INDEKS
Anak-Anak Kampung Bandar Belajar Menulis dan Membaca Puisi di Depan Ruko

PEKANBARU (Sunting.co.id) – Minggu sore (12/1/2025) puluhan anak-anak Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru belajar membaca dan menulis puisi di depan pertokoan kawasan Rumah Singgah Tuan Kadi. Bersama mereka ada Tim Literasi Konservasi dari Komunitas Seni Budaya (KSB) Rumah Sunting Pekanbaru.
Tim Literasi yang hadir di pekan pertama ini yakni, Koordinator Literasi Konservasi Kampung Bandar, Alang Khatulistiwa, Al Rahim Sekha, Amrullah, dan Muhammad Ridwan. Keempatnya mengawali pertemuan dengan membaca buku puisi, dilanjutkan dengan pembekalan materi menulis puisi dan dilanjutkan dengan pelatihan menulis puisi.
Suasana gerimis dan hujan tiada henti menyelimuti Kota Pekanbaru hari itu. Meski begitu, tidak mengurangi semangat anak-anak untuk hadir belajar, meski duduk di depan ruko atau memanfaatkan meja kursi milik pedagang yang ada di sana. Dalam kesederhanaan belajar, banyak minat bakat anak yang muncul. Selama proses berlangsung, didampingi oleh Ketua RW 02 Kampung Bandar H Syahrial dan pegiat seni Kampung bandar Rinaldi.
‘’Anak-anak sangat antusias mengikuti pelatihan Literasi Konservasi yang dilaksanakan Rumah Sunting ini. Meski hujan, ramai yang datang. Belajar di depan ruko atau pertokoan pun tak masalah. Kami sangat berterimakasih dengan Rumah Sunting,’’ kata Rinaldi.
Hujan yang melanda Pekanbaru sepanjang hari membuat kegiatan sedikit terlambat sehingga materi yang bisa diberikan hanya pelatihan menulis puisi. Kegiatan diawali dengan membaca buku-buku puisi, pemahaman tentang puisi dan dilanjutkan dengan menulis puisi.
‘’Pertemuan hari ini memang hanya belajar membaca dan menulis puisi. Selain karena hujan sehingga kegiatan terlambat dimulai, mau pindah ke tempat lain juga sudah tidak mungkin. Semoga minggu depan lebih maksimal. Tapi antusias anak-anak sangat tinggi,’’ kata koordinator Alang Khatulistiwa.
Al Rahim Sekha, salah seorang tim Literasi Konservasi Kampung Bandar bidang teater, mengaku sudah mulai memetakan minat bakat anak-anak secara lebih detail dengan melihat dan mempelajari kemampuan anak-anak tersebut.
’’Sedikit demi sedikit sudah mulai terlihat mana anak-anak yang betul-betul hobi menulis puisi dan mana yang suka berteater. Tapi masih pemetaan tahap awal. Di pertemuan berikutnya, semoga bisa lebih fokus di masing-masing bidang,’’ kata bapak yang akrab disapa Tok Al ni.
Selain puisi, bidang seni lain yang diajarkan dalam Literasi Konservasi kali ini, yakni, tari, teater, syair dan pantun, dan mendongeng. Kegiatan ini juga dilaksanakan sempena pelaksanaan Kenduri Bandar Senapelan yang acara puncaknya digelar 22 Februari 2025.(*)
[ Ikuti Sunting.co.id ]
Berita Lainnya +INDEKS
Pembacaan Puisi dan Tradisi Betawi Warnai Pembukaan PPN XIII di TIM
JAKARTA (Sunting.co.id) – Taman Ismail Marzuki (TIM) kembali menjadi pusat per.
Badan Bahasa Dukung Penuh Pertemuan Penyair Nusantara XIII di Jakarta
JAKARTA (Sunting.co.id) - Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan .
Peserta Pertemuan Penyair Nusantara XIII Disambut Tradisi Betawi “Uluk Sapun”
JAKARTA (Sunting.co.id) — Para penyair Asia Tenggara yang hadir dalam Pertemua.
PPN XIII Jakarta: Puisi Menjalin Persaudaraan Asia Tenggara, Ini Sejarahnya
JAKARTA (Sunting.co.id) — Sekitar 18 tahun lalu, pada 2007, gagasan Pertemuan .
Buku Memeluk Melayu Karya Griven H Putera Diluncurkan
PEKANBARU (Sunting.co.id) - Buku sastra karya Griven H Putera bergelar Datuk Sat.
Literasi Konservasi KSB Rumah Sunting di Kampung Bandar Lahirkan Buku Berjudul Gelogegh
PEKANBARU (Sunting.co.id) - Kegiatan Literasi Konservasi yakni sebuah upay.