Pilihan +INDEKS
Desember Kopi Alirkan Airmata Rindu dari Kebun Kopi Hingga Bur Telege
AIR MATA itu akhirnya tumpah juga di tengah kebun kopi yang luas di Bener Meriah ketika para penyair dari berbagai provinsi di Indonesia membacakan puisi-puisinya di Festival Puisi Kopi Desember Kopi Gayo tahun 2024.
Di hari pertama itu, Sabtu 21 Desember, pembacaan puisi di awali di kebun kopi Jingki Roda Gayo milik Teri Enda Wahyuni di Kampung Hakim Wih Ilang, Kabupaten Bener Meriah, Aceh.
Pembacaan diawali oleh penyair Riau yang tergabung dalam Komunitas Seni Budaya Rumah Sunting. Mereka adalah Kunni Masrohanti, Siti Salmah dan Muhammad Ade Putra. Ketiganya membawakan teatrikal puisi singkat secara berkolaborasi berjudul Kopimu Pulang, Ine.
Pulanglah, Nak
Ine menunggumu dengan menjunjung setampah rindu di atas kepala dengan air mata
Pulanglah ke tanahmu
Ine menunggu
Suara Kunni Masrohanti bergetar menggelegar di hamparan kebun kopi, tubuhnya menggigil, matanya berkaca-kaca sedang kedua tangannya menjunjung tampah berisi biji kopi yang sesekali diserak, ditampi, digenggam dan dijatuhkan perlahan seolah menjadi pelampiasan rindu yang teramat sakit.
Kunni mengekspresikan penggalan puisi ini yang kemudian disambut teriak Siti Salmah dan Ade Putra seolah anak yang rindu Ine dan pulang ke tanah lahirnya, kembali ke pangkuan Inenya.
Ine,
Di kehidupan lain aku tenggelam di riuhnya jalanan dan gedung-gedung tinggi
Ine aku pulang
Siti salmah terus memanggil Ine dan memilih pulang ke kampung halaman karena lahir dari sebiji kopi, jiwanya adalah kopi. Dari sudut paling kiri panggung puisi di tengah kebun kopi itu, ia terus berpuisi hingga ke tengah mendekati Kunni yang memanggil anak-anaknya.
Sementara itu, Ade Putra dengan memegang sebatang kayu kering kecil, juga menuju tengah panggung dan mendekat ke arah Kunni. Tangisnya tumpah menambah deras air mata di kebun kopi sore itu.
Ine,
Kami datang dengan sebatang kopi yang sisa sebatang dan hilang wangi. Terimalah kalah kami yang selalu lupa jangan pulang
Haru, pilu mencuat dari wajah para penyair lain dan juga masyarakat yang hadir. Bahkan banyak yang turut menumpahkan airmata, terisak-isak tanpa jeda.
"Puisi ini terinspirasi dan untuk penyair besar Fikar W Eda yang selalu pulang ke tanah Gayo dengan ekspresi cinta tanpa jeda," kata Kunni menutup pertunjukan itu.
Makin haru ketika penyair asal tanah Gayo Zuliana Ibrahim membacakan puisinya yang berbahasa Gayo diawali dengan nandung syahdu sambil terduduk di depan sebatang kopi. Tangannya seperti menimang pohon kopi itu, melimpah harap bersiram airmatanya yang mengalir deras, menuang kenang masa kecil bersama Ine dan Amanya.
Ine, munaduk kupi i soboh renem
mujulen Ama wan doa ni kupi
ulak nemah keber kin sekulahku puren
rayohku ari batang ni kupi
usiku ari batang ni kupi
muripku ari batang ni kupi
Selain tim Rumah Sunting, sesi pertama pembacaan.puisi oleh penyair di kebun kopi ini juga ada Bunda Swanti dari Rokan Hilir dan Dr Endut Achadiat dari Sumarera Barat.
Keharuan di kebun kopi kampung Hakim Wih Ilang ini mulai terasa saat proses penyambutan para penyair oleh Ketua Desember Kopi Gayo seniman dan budayawan tanah Gayo Fikar W Eda, pemilik kebun dan kepala desa setempat.
Saat menyampaikan ucapan selamat datang, Fikar menceritakan kenangan masa kecilnya di kampung itu. Mulai dari rumah kakeknya, ia yang tumbuh di tengah kebun kopi dan segala cintanya pada tanah Gayo, membuat suaranya semakin lirih dan bergetar. Ada sedih yang teramat di sana, ada ungkapan mendalam di sana, bahwa pulang adalah jalan terbaik.
Pembacaan puisi di kebun kopi dilanjutkan dengan pembacaan puisi di tempat wisata dataran tinggi Bur Telege, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah. Keluasan Danau Lut Tawar terlihat jelas dari puncak Bur Telege. Indah. Dan di sinilah para penyair kembali menggaungkan puisi-puisi kopinya hingga menjelang malam.
Pembacan puisi ini merupakan rangkaian Festival Puisi Kopi Desember Kopi Gayo yang dimulai 21 hingga 23 Desember 2024. Para penyair dibawa berkeliling Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah.
"Alhamdulillah, selesai sudah rangkaian kegiatan hari pertama Desember Kopi Gayo ini. Mulai dari penyambutan para penyair, peluncuran buku dan baca puisi di kebun kopi Bener Meriah serta baca puisi di Bur Telege, Takengon," kata Fikar.(*)
[ Ikuti Sunting.co.id ]
Berita Lainnya +INDEKS
Buku Puisi Negeri Bencana, Pesan untuk Menjaga dan Merawat Alam
PADANGPANJANG (Sunting.co.id) - Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang bersama Maj.
Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri Meriahkan Pembukaan Desember Kopi Gayo 2024
TAKENGON (Sunting.co.id) – Festival Desember Kopi Gayo 2024 resmi dibuka denga.
Hadiri Bincang Buku Ajari Aku Baduy, Ini Pesan SCB untuk Para Penyair
JAKARTA (Sunting.co.id) - Penyair Perempuam Indonesia (PPI) menggelar Bincang Buku antologi puisi.
Puluhan Peserta dari Kabupaten/Kota Ikuti Kenduri Puisi Riau 2024
PEKANBARU (Sunting.co.id) - Komunitas Seni Budaya (KSB) Rumah Sunting selesai me.
Rumah Sunting Gelar Kenduri Puisi Riau Berbahasa Ibu 9 Hingga 11 Agustus 2024
PEKANBARU (Sunting.co.id) - Komunitas Seni Budaya (KSB) Rumah Sunting menggelar .
Komunitas Seni Kuflet Gelar Pelatihan Menulis Novel
PADANGPANJANG (Sunting.co.id) - Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang menggelar d.