Kanal

Ratusan Perempuan Kepulauan Meranti Lipat Kue Semprong

KEPULAUANMERANTI (Sunting.co.id) - Ratusan perempuan Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti berkerja melipat kue semprong. Pekerjaan ini dilakukan selama belasan bahkan puluhan tahun, semata-mata untuk membantu perekonomian keluarga.

Suasana kerja melipat kue semprong terlihat di salah satu rumah produksi di Banglas. Para perempuan ini mulai berkerja sejak subuh hingga pukul 13.00 siang. Mereka digaji secara borongan dengan hitungan keping kue, yakni 1 keping Rp48.

Dalam sehari, rata-rata para perempuan ini sanggup melipat sekitar 1.500 keping kue atau dengan penghasilan sekitar Rp70 ribu per hari. Ada yang lebih, ada yang kurang. Di tempat ini selain melipat kue semprong, ada juga yang mengemas dan menyusun dalam toples, kemudian dimasukkan dalam kotak. Selanjutnya, kue ini siap ekspor ke luar negeri. Di antaranya Malaysia dan Singapura.

"Dah lama rumah produksi ini, sejak Saya gadis lagi. Sekarang anak Saya sudah dua. Sudah 20 tahun Saya kerja sini," kata Eva salah seorang pekerja.

Eva asli Banglas, tapi banyak yang berkerja itu berasal dari daerah lain atau desa-desa lain, bahkan desa seberang. Enaknya, kata Eva, kerja di sini boleh menyesuaikan karena sifatnya borongan.

Artinya, kalau tak masuk kerja karena ada urusan lain seperti kondangan, boleh, katanya. Resikonya ya tidak dapat gaji karena tidak masuk kerja. Hasil atau gaji sangat ditentukan kerja, rajin atau tidak.

Satu kaleng besar dijual dengan harga lebih dari Rp200 ribu. Sedangkan toples  dijual dengan harga Rp45 ribu per toples. Selain di rumah produksi yang kata Eva awalnya bernama Golden City ini, masih ada beberapa rumah produksi semprong lainnya di Selatpanjang.

Kue semprong merupakan kue tradisional warisan nenek moyang yang masih ada sampai sekarang. Bahkan kue-kue ini dieksport hingga ke negeri jiran.(*)

Ikuti Terus Sunting.co.id

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER