Pilihan +INDEKS
Rumah Sunting Gelar Residensi Seniman Riau 2024 di Malako Kociak

KAMPAR (Sunting.co.id) – Komunitas Seni Budaya Rumah Sunting Riau kembali menggelar Residensi Seniman Riau (RSR) tahun 2024, tepatnya 12-15 Desember. Kenegerian Malako Kociak, Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Kampar Kiri Hulu kembali menjadi lokasi pelaksanaan setelah tahun sebelumnya atau pada residensi pertama juga dilaksanakan di sana. Seniman dari berbagai cabang seni, dari berbagai kabupaten/kota di Riau dan provinsi lain yang lolos kurasi atau dinyatakan berhak ikut setelah proses open call selesai, hadir ke Malako Kociak selama empat hari.
Koordinator Residensi Seniman Riau 2024, Muhammad Ade Putra, menjelaskan, kegiatan tersebut sempat tertunda karena mengikuti jadwal Pokan Malako Kociak Semah Antau Semah Nagoghi yang dilaksanakan masyarakat di sana. Awalnya kegiatan ini akan dilaksanakan di Bulan September tapi karena musim penghujan, kegiatan pun ditunda hingga Bulan Desember.
‘’Residensi Seniman Riau 2024 disamakan dengan pelaksanakan Pokan Malako Kociak yang dilaksanakan masyarakat Malako Kociak setahun sekali. Sama dengan tahun 2023. Mengapa begitu, karena ini momen yang hanya setahun sekali dan langka. Dari banyak desa yang ada di sepanjang Sungai Subayang ini, hanya Desa Tanjung Beringin yang masih konsisten melaksanakan kegiatan ini setiap tahun. Jadi, seniman yang mengikuti residensi melakukan observasi, kajian, lalu membentangkan karya dari apa yang dia dapatkan selama di sana. Karya yang digarap melibatkan masyarakat secara langsung sebagai bentuk kolaborasi,’’ kata Ade Putra yang akrab disapa Tata.
Tata juga menjelaskan, pelaksanaan kegiatan 12 hingga 15 Desember itu hanya merupakan kegiatan puncak. Jauh hari sebelumnya, pertemuan demi pertemuan baik secara langsung atau zoom dengan peserta terpilih, sudah dilakukan. Banyak hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Antara lain mengenali letak geografis Desa Tanjung Beringin yang berada dalam kawasan konservasi SM Rimbang Baling, kondisi kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakatnya dengan menghadirkan berbagai narasumber, termasuk tokoh masyarakat lokal.
Dalam beberapa kali pertemuan itu, mereka juga mempelajari peran perempuan, seni dan ekonomi kreatif lainnya yang ada di sana. Dari apa yang sudah difahami, para seniman kemudian diwajibkan membuat konsep karya sesuai dengan bidangnya masing-masing. Karya itu kemudian dipentaskan di panggung pertunjukan di desa tersebut, tepatnya pada malam puncak residensi dan panggung seni budaya masyarakat Tanjung Beringin.
‘’Nah, begitu sampai di Desa Tanjung Beringin, teman-teman seniman peserta residensi sudah tahu apa yang akan dilakukannya selama di sana. Karya apa yang akan diciptakan, siapa-siapa yang akan dilibatkan, seperti apa bentuk pertunjukannya dan lain sebagainya. Dan benar, selama empat hari di sana, terciptalah karya mereka masing-masing. Mereka juga dengan didampingi Rumah Sunting melakukan riset kebudayaan dengan mendatangi langsung tokoh adat yang juga penutur sastra lisan Inang Majapuik Padi serta beberapa tokoh lainnya sebagai pengayaan dan penguatan informasi dari apa yang sudah mereka dengarkan sebelumnya,’’ sambung Tata.
Sementara Itu, Founder Komunitas Seni Budaya Rumah Sunting, Kunni Masrohanti, menjelaskan, seniman yang tergabung dalam residensi seniman ini bukan hanya menciptakan karya kolaborasi dengan masyarakat, tapi juga harus terjun langsung sebagai aktor dan aktris dalam panggung pertunjukan kolaborasi antar sesama seniman.
‘’Seniman bukan hanya belajar dengan menggali kekayaan alam dan budaya lalu menjadi sumber inspirasi dalam garapan karyanya, tapi ia juga harus menunjukkan bagaimana hadir di panggung pertunjukan dengan baik. Maka, Saya hadir sebagai sutradara Teatrikal Puisi dan semua seniman wajib tampil. Teatrikal ini merupakan alih wahana dari puisi Saya berjudul Malarung Nazar. Tanpa peran serta masyarakat mulai Ninik Mamak hingga pemuda, panitia Semah Antau Makdung Nasrun dan Udo Flozen serta rekan-rekan, anak-anak kami, Omak-omak kami, segenap teman-teman YAPEKA dan banyak lainnya, Residensi Seniman Riau tahun ini sulit kami lakukan,’’ kata Kunni.
Kehadiran Rumah Sunting dengan para seniman yang dibawanya dalam program Residensi Seniman Riau tahun 2025 ini mendapat sambutan baik deri seganap masyarakat, mulai tokoh adat, kepala desa, camat hingga Raja Kerajaan Rantau Kampar Kiri Gunung Sahilan yang juga hadir dalam kegiatan Pokan Malako Kociak Semah Antau Semah Nagoghi tersebut.
‘’Rumah Sunting inilah yang setia dan senantiasa mendampingi masyarakat kami dalam kegiatan-kegiatan seni budaya, tanpa jemu. Terimakasih Bu Kunni bersama Rumah Sunting dan rombongannya semoga ini menjadi kesempatan emas bagi anak-anak kami, bagi keluarga kami untuk terus belajar menjaga kelestarian alam dan budaya dengan jalan seni ini,’’ kata Camat Kampar Kiri Hulu, Bustamam saat menyampaikan sambutan pada malam seni, 4 Desember 2024.
Ungkapan terimaksih dan luahan kebanggaan juga disampaikan Raja Rantau Kampar Kiri Gunung Sahilan, T.H.M Nizar. Apalgi setelah menyaksikan berbagai pertunjukan seni yang melibatkan anak-anak dan masyarakat lainnya.
‘’Bukan baru ini Saya mengenali Kunni dan Rumah Sunting. Mereka ini komunitas yang sepak terjangnya sudah kemana-mana. Tapi mereka tidak lupa terus melakukan pegabdian, pendampingan dan edukasi pelestarian alam budaya sampai ke ceruk-ceruk kampung, termasuk ke desa kita ini. Bukan hanya tahun ini mereka hadir meramaikan helat kita di kampung ini, tahun kemarin juga, kesempatan-kesempatan lain juga. Semoga menjadi amal ibadah dan masyarakat mampu mengambil segala manfaat dan kebaikan Rumah Sunting,’’ kata Raja.(*)
[ Ikuti Sunting.co.id ]
Berita Lainnya +INDEKS
KSB Rumah Sunting Persembahkan Teatrikal Puisi Berjudul Datuk Pagar di HPN 2025
PEKANBARU (Sunting.co.id) - Pertunjukan Teatrikal Puisi berjudul Datuk .
Malarung Nazar dan Bening Sungai Subayang yang Hingar Bingar
Laporan, TIM Sunting.co.idTiba-tiba suara lantang itu terdengar dari s.
Terpulang, Rangkaian Bunga dan Airmata Bangga
Laporan, TIM Sunting.co.idKisah ini memang tentang kami yang saat ini .
Yayasan Laksmana Gelar Pastakom XI, Tiga Seniman Kawakan Riau Ambil Bagian
PEKANBARU (Sunting.co.id) – Yayasan Pelatihan Tari Laksmana Kota Pekanba.
“Sayap-Sayap Proklamasi” Lahir dari Riset Mendalam
PADANGPANJANG (Sunting.co.id) —Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang tengah mempersiapkan pertun.
Kuflet Pentaskan Karya Teater Berjudul Sayap-Sayap Proklamasi
Kuflet Pentaskan Karya Teater Berjudul Sayap-Sayap ProklamasiPANDANGPANJANG (Sunting.co.id.