Kanal

Kunni Baca Puisi 'Engkau yang Bernama Tengku Buang Asmara' di Acara Puncak HPN Riau

SIAK (Sunting.co.id) - Malam puncak perayaan Hari Pers Nasional (HPN) dan HUT Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ke-76 dilaksanakan di Siak, Sabtu (19/3/2022). Malam puncak ini ditandai dengan berbagai rangkaian kegiatan.

Selain penyampaian sambutan oleh Ketua PWI Riau, H Zulmansyah Sekedang, Ketua PWI Pusat Atal D Depari, Bupati Siak Alfedri, Gunernur Riau H Syamsuar, pengumuman pemenang Lomba Karya Tulis Jurnalistik (LKTJ) dan peluncuran buku, juga dimeriahkan dengan pembacaan puisi oleh Kunni Masrohanti, pengurus PWI Riau Ketua Bidang Seni Budaya yang juga Ketua Penyair Perempuan Indonesia (PPI).

Malam itu Kunni berbaju kurung warna hijau daun. Ia membacakan puisi berjudul Engkau yang Bernama Tengku Buang Asmara. Sebelum membaca puisi, Kunni menyampaikan beberapa hal.

''Pemkab Siak sedang mengusulkan Sultan Mahmud Muhammad Abdul Jalil  Muzaffar Syah atau Tengku Buang Asmara menjadi pahlawan nasional. Tengku Buang Asmara sultan yang disegani sekaligus ditakuti Belanda. Ia yang meluluhlantakkan benteng di Pulau Guntung saan Perang Guntung dan membunuh residen Belanda untuk Riau saat itu. Sebagai wujud dukungan yang sama, saya membacakan puisi tentang Tengku Buang Asmara malam ini. Saya juga sudah memgkaji Buang Asmara sejak lama, tapi puisi ini baru saya buat dalam dua hari, selama HPN di Siak ini,'' kata Kunni di hadapan seluruh undangan dan masyarakat Siak yang hadir.

Kunni Masrohanti dilahirkan di Siak Sri Indrapura. Tahun 2019 ia dinobatkan sebagai budayawan perempuan pertama oleh Yayasan Sagang Riau setelah 27 tahun atau 27 kali penghargaan ini diberikan setiap tahunnya.

 Tahun 2020 Kunni dinobatkan sebagai sastrawan oleh Kemendikbud melalui Balai Bahasa Provinsi Riau. Tahun 2021 ia menerima anugerah sebagai tokoh budaya kategori Pelaku Setia oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Riau. 

Kunni juga menulis buku sastra dan budaya, naskah drama, aktris teater sekaligus sutradara teater, menghadiri dan menjadi narasumber dalam berbagai pertemuan seni/sastra/budaya tingkat nasional dan internasional, penggagas Literasi Konservasi, penggagas perayaan Hari Puisi Indonesia (HPI) di Riau, jurnalis, aktif di berbagai organisasi sastra, lingkungan dan budaya. 

Ia mendirikan Komunitas Seni Rumah Sunting Pekanbaru (sejak 2012), Ketua Wanita Penulis Indonesia (WPI) Riau (2018-sekarang), Ketua Penyair Perempuan Indonesia (2018-sekarang).

Karya-karyanya: Sunting (puisi, 2011), Perempuan Bulan (puisi, 2016), Calung Penyukat (puisi, 2019), Kotau (puisi, 2020), Dan Perempuan yang Kau Telan Airmatanya (puisi, 2021), Harmoni Masyarakat Alam Rimbang Baling (refleksi kebudayaan, 2018), Sekelumit Sejarah Kerajaan Gunung Sahilan (refleksi sejarah, 2018), Cipang Warisan Leluhur yang (hilang) Nyata (refleksi kebudayaan, 2019).(*)

Ikuti Terus Sunting.co.id

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER