Kanal

''Pamoyanan'' dan ''Memancing di Tubuh Ibu'' Jadi Karya Terbaik Litera 2021


TANGERANG SELATAN (Sunting.co.id) -- Puisi berjudul “Pamoyanan" karya Irvan Syahril (Subang, Jawa Barat) dan cerpen berjudul ”Memancing di Tubuh Ibu" karya Surya Gemilang (Denpasar, Bali) dinobatkan sebagai peraih Penghargaan Litera 2021. 

Penghargaan diserahkan oleh perwakilan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek RI, Dwi Pratiwi pada puncak acara penyerahan Penghargaan Litera 2021 di Ruang Merdeka 2, Swiss Bell Hotel Sepong, BSD, Tangerang Selatan, 14 Desember 2021. 

Pemenang mendapatkan sejumlah uang tunai, trofi, dan buku. Selain puisi dan cerpen terbaik, dewan juri yang terdiri dari Ahmadun, Mustafa Ismail, dan Mahrus Prihani juga memilih 20 puisi dan 15 cerpen nomine. 

Dari daftar tersebut, tim Litera memilih kembali tiga puisi dan tiga cerpen dan berhak mendapat hadiah berupa trofi dan sejumlah uang. Penghargaan tahun ini berbeda dari sebelumnya yang hanya memilih satu puisi dan satu cerpen terbaik serta tiga puisi dan tiga cerpen unggulan. 

"Kali ini litera juga menentukan pemenang 1, 2, dan 3 untuk masing-masing kategori puisi dan cerpen," ujar Ketua Panitia, Ahmadun Yosi Herfanda (AYH) saat memberikan sambutannya acara Penghargaan Litera 2021. 

Kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh portal sastra litera.co.id  itu terselenggara atas dukungan Kemendikbudristek RI. 

AYH mengatakan, Penghargaan Sastra Litera ke-4 ini telah mundur satu tahun. Mestinya digelar tahun 2020 lalu, namun batal karena pandemi dan tiadanya sponsor. 

"Puisi dan cerpen itu dipilih dari karya-karya yang dimuat di portal sastra Litera selama setahun, sebagai apresiasi terhadap penulis yang mempublikasikan karya di internet," ujarnya. 

Menurut AYH, penghargaan Sastra Litera akan terus diberikan kepada penulis yang mengirim karyanya ke portal sastra Litera, kata dia dalam sambutan oleh Ahmadun selaku pimpinan portal sastra ini. 

Perwakilan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek RI, Dr. Muhammad Abdul Khak, M.Hum menyampaikan terima kasih atas penyelenggaraan kegiatan Penghargaan Sastra Litera. 

Menurutnya, kegiatan ini dapat mematik bangkitnya sektor penerbitan dan peluang bagi para penulis untuk terus produktif dalam berkarya. Dia juga berharap agar pihaknya tahun depan kembali dapat mendukung acara penghargaan ini. 

Acara puncak juga dimeriahkan dengan sejumlah diskusi dengan tema "Nasib Buku Sastra Di era Digital" dan "Peluang Alih Wahana Karya Sastra". 

Pada sesi diskusi pertama, Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), Arys Hilman menjabarkan pandemi Covid-19 turut mempercepat anjloknya penjualan buku dan penerbitan di Indonesia. 

Disrupsi itu juga tidak saja hanya terjadi terhadap buku cetak, namun juga terjadi pada buku versi digital atau PDF. "Terjadi kemerosotan angka pertumbuhan industri perbukuan sejak 2010. Penurunan ini terlihat dari angka pertumbuhan buku yang terus merosot dari 28,22 persen pada 2010 ke minus 0,48 pada 2017," ujar dia yang dimoderatori Presiden Tangsel Club, Uten Sutendy. 

Sementara, Cerpenis Ni Komang Ariani mengemukakan, masalah utama yang dihadapi masyarakat terutama penggiat buku tanah air adalah menurunnya penjualan buku secara umum serta kurangnya minat baca masyarakat Indonesia yang memperparah merosotnya penjualan buku. 

Sesi kedua diskusi diisi oleh Novelis Habiburrahman El Shirazy, dan Dosen Universitas Multimedia Nusantara (UMN), dan dimoderatori jurnalis Irawan Kelana. 

Selajutnya, acara diakhiri dengan pemberian penghargaan kepada juara 1, 2, dan 3 untuk puisi, serta juara 1, 2 dan 3 kategori cerpen. 

Hadir penyair sekaligus jurnalis, Pilo Poly yang menerima penghargaan juara 3 kategori puisi, yang diserahkan langsung ketua Panitia AYH. Hadir pula penyair asal Inderamayu, Faris Al Faisal, sementara para pemenang lainnya hadir melalui virtual atau zoom, dan diwakilkan oleh panitia.(*/rls) 

Ikuti Terus Sunting.co.id

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER