Pilihan +INDEKS
130 KTA Dibangun di Riau dan Sumbar
PEKANBARU (Sunting.co.id) - Sebanyak 130 Konservasi Tanah dan Air (KTA) akan dibangun di dua Provinsi, Riau dan Sumatera Barat, dengan melibatkan kelompok masyarakat. Pembangunan ini dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Indragiri Rokan.
''KTA ini sebagai upaya perlindungan, pemulihan, peningkatan, dan pemeliharaan fungsi tanah pada lahan sesuai dengan kemampuan dan peruntukannya. Karena tanah dan air merupakan sumber daya alam yang penting bagi manusia, jadi harus dijaga, salah satunya dengan bangun KTA,'' kata Kepala BPDASHL Indragiri Rokan KLHK, Tri Esti Indrarwati, Kamis (19/11/2020).
Tim dari BPDASHL Indragiri Rokan, memberikan pendampingan pada kelompok masyarakat yang menjadi mitra. Salah satu penerapan teknik KTA yang digunakan adalah dengan metode sipil teknis yang pada dasarnya merupakan perlakuan fisik mekanik yang diberikan terhadap tanah dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.
Metode sipil teknis dalam konservasi tanah dan air antara lain meliputi bangunan Dam Pengendali (DPi), Dam Penahan (DPn), Embung Air, Pengendali Jurang (gully plug/GP), dan Sumur Resapan Air (SRA).
''130 KTA yang dibangun terdiri dari 16 unit DPn dan 82 unit GP di 5 Nagari atau desa di Sumatera Barat. Sedangkan di Provinsi Riau, ada 5 unit bangunan DPn dan 27 unit GP di Kabupaten Kampar,'' jelas Esti.
Pekerjaan pembangunan dikerjakan oleh masyarakat yang tergabung dalam kelompok kerja. Setelah melakukan survey lokasi, tim BPDASHL Indragiri Rokan juga memberikan petunjuk teknis serta pendampingan dalam bentuk bimbingan. Saat dan setelah pekerjaan dilaksanakan, tim kembali melakukan monitoring dan evaluasi.
''Selain bermanfaat untuk lingkungan, pembangunan KTA juga akan memberi dampak ekonomi karena melibatkan masyarakat setempat,'' kata Esti.
Pembangunan KTA juga bagian dari dukungan pada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dalam rangka mendukung PEN sekaligus pemulihan lingkungan, BPDASHL Indragiri Rokan yang memiliki jangkauan tugas meliputi Provinsi Riau dan Sumatera Barat, menjalankan beberapa program pamungkas, di antaranya yaitu Kebun Bibit Desa (KBD), Kebun Bibit Rakyat (KBR), Persemaian, Program padat karya mangrove, KTA, dan bibit produktif.
Sementara itu penyuluh kehutanan di Nagari Koto Gaek Guguk Kabupaten Solok, yang juga selaku koordinator kelompok, Karyono, mengatakan pihaknya sangat berterimakasih adanya bantuan KTA dari BPDASHL Indragiri Rokan KLHK. Bangunan Dam penahan ditempatnya berfungsi untuk menahan lajunya erosi di bandar atau parit.
''Harapan kami bantuan ini bisa berlanjut sehingga daerah-daerah lainnya bisa memiliki bangunan dam penahan yang sama,'' katanya. (*)
[ Ikuti Sunting.co.id ]
Berita Lainnya +INDEKS
WALHI Riau Serukan Keadilan Ekologis untuk Tanah Melayu di Pemilu 2024
PEKANBARU (Sunting.co.id) - Momentum tahun politik 2024 diharapkan menjadi penen.
Masyarakat Dukung Penegakan Hukum Kematian Gajah Rahman
PEKANBARU (Sunting.co.id) - Tanggal 10 Januari 2023, gajah patroli bernama Rahma.
11 Pendaki Meninggal dan 12 Masih Dicari, Akibat Erupsi Gunung Marapi
PADANG (Sunting.co.id) - Para Pendaki Gunung Marapi Sumatera Barat yang erupsi 3.
Juara Jungle Run TNBT 2023 Didominasi Milenial
INHU (Sunting.co.id) - Panitia Jungle Run TNBT 2023 telah membagi lomba i.
Kepala TNBT: Jungle Run Untuk Promosi dan Pemanfaatan Kawasan
INHU (Sunting.co.id) - Jungle Run yang dilaksanakan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (.
Riau Hijau Disebut Gambaran Arah Pembangunan Kehutanan di Riau
PEKANBARU (Suntung.co.id) - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Pr.