Minuman Para Sultan, Celengkong Hanya Ada di Kampung Bandar Senapelan

PEKANBARU (Sunting.co.id) – Namanya unik. Celengkong. Ia bukan benda, alat rumah tangga atau nama pakaian. Melainkan nama minuman khas asal Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru. Namanya juga khas, maka ia pun muncul hanya di waktu-waktu tertentu.

Celengkong diyakini sebagai minuman para sultan dari Kerajaan Siak Sri Indrapura. Saat sultan kelima Muhammad Ali Abduljalil Muazzamsyah bergelar Marhum Pekan mendirikan tapak kerajaan di  Kampung Bandar, Senapelan, Celengkong pun mulai dikenal banyak orang sebagai minuman  kesehatan. Seperti menghilangkan panas dalam, sariawan, menyegarkan badan, menyegarkan aroma tubuh dan lain-lain. Terasa sangat menghangatkan jika diminum dalam keadaan panas atau hangat, dan menyegarkan saat diminum dalam keadaan dingin.

Celengkong merupakan minuman berasa rempah. Airnya dibuat dari rebusan rempah-rempat. Ada cengkeh, kulit manis, adas manis, buah palo, daun pandan dipotong-potong, sedikit selasih, gula putih dan agar-agar yang dipotong-potong kecil. Semua rempah direbus kemudian dicampur gula, dimasukkan selasih dan agar-agar yang sudah dipotong kecil-kecil serupa dadu.

‘’Kami difahamkan bahwa Celengkong merupakan minuman para sultan Kerajaan Siak. Dulu memang hanya untuk sultan. Katanya begitu. Namanya mengapa Celengkong, kami pun tak tahu. Memang sudah begitu. Celengkong dibuat kalau pesta dan acara-acara besar saja. Sampai sekarang pun begitu. Kalau tak acara, tak kenduri, tak ada minuman ini. Dulu waktu kecil, Celengkong ini ditunggu-tunggu. Paling senang kalau ada Celengkong,’’ kata Desi Susanti, Ibu RW 01 Kampung Bandar.

Dijelaskan Eci, begitu sapaan akrabnya, dirinya belajar membuat Celengkong dari emaknya yang dipercaya orang kampung membuat Celengkong saat ada pesta nikah, marhaban dan lainnya. Waktu itu dirinya masih kecil, sekitar kelas 5 SD.

‘’Kalau orang asli sini, Kampung Bandar ni, insyaallah pandai membuat Celengkong. Kalau penasaran dengan rasa segar Celengkong, datanglah ke kampung kami.,’’ sambung Eci.(*)