Pilihan +INDEKS
Pengurus dan Anggota PPA Pelajari Cara Memakai Tengkuluk Kampar Kiri
KAMPAR (Sunting.co.id) - Untuk meningkatkan pemahaman terhadap objek kebudayaan, pengurus dan anggota Perempuan Peduli Adat (PPA) Kenegerian Lipatkain, Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, belajar memakai tengkuluk serta mendalami fungsi dan makna di setiap lipatan tengkuluk tersebut.
Pembina PPA, Ahdayuliati, mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan di Rumah PPA Lipatkain ini juga dimaksudkan untuk mempererat silaturahmi sesama pengurus dan anggota PPA.
"Pengurus dan anggota PPA ini lintas usia. Ada yang di atas 50 tahun, ada yang milenial. Semua belajar. Untuk apa, untuk memperkaya pemahaman bagi diri sendiri tentang adat dan budaya. Supaya apa, supaya tudak lupa, lestari dan bisa diwariskan kembali kepada generasi berikutnya," kata Ahda.
Latihan ini juga dihadiri penasehat sekaligus penggagas berdirinya PPA, Kunni Masrohanti yang dikenal sebagai perempuan aktivis dan budayawan Riau. Pada kesempatan itu, Kunni menyampaikan bahwa, bukan bagaimana kain batik panjang atau sarung dilipat lalu dikenakan di atas kepala sebagai tengkuluk, tapi makna mengapa dan bagaimana tengkuluk itu bisa ada sejak dulu kala.
"Soal adat dan budaya ini bukan soal bentuk dan wujudnya yang terlihat saja, tapi nilai-nilai luhur yang diwariskan di dalamnya. Nah, PPA harus lebih banyak mengaji kembali tentang itu semua. Karena memang banyak adat tradisi yqng sudah mulai hilang, atau ada tapi tidak tahu lagi untuk apa dan mengapa dia harus ada. Semoga latihan tengkuluk ini akan terus berkembang. Latihan-latihan lain akan muncul nantinya," harap Kunni.
Sebagai sesuatu yang tradisi, Kunni berharap agar tengkuluk bisa dekat dengan anak-anak milenial sekarang dan menjadi sesuatu yang asyik menarik untuk dipakai. Bukan sesuatu yang jadul dan memalukan. Artinya perlu inovasi tanpa mengesampingkan bentuk aslinya.
"Bagaimana anak-anak muda tidak malu, bahkan bangga memakai tengkuluk. Inilah yang kita idamkan. Bagaimana caranya, perlu pemajuan, inovasi dengan tetap mempertahankan bentuk dan nilai aslinya," kata Kunni lagi.(*)
[ Ikuti Sunting.co.id ]
Berita Lainnya +INDEKS
Keluarga Besar Kerajaan Rantau Kampar Kiri Gelar Silaturahmi dan Buka Bersama
KAMPAR (Sunting.co.id) - Raja Kerajaan Rantau Kampar Kiri Yang Dipertuan Agung H.
Kekayaan Sejarah dan Budaya di Rumah Gadang 20 Ruang
KABUPATEN SOLOK (Sunting.co.id) - Soal Warisan budaya baik benda ataupun tidak b.
Dimulai Dari Mengikuti Pelatihan, Kini Dahlia Memproduksi Batik Tulis Sendiri
KABUPATEN SOLOK (Sunting.co.id) - Namanya Dahlia. Perempuan muda yang sudah dika.
Enam Suku Ikuti Lima Cabang Lomba Dalam Festival Budaya Kenegerian Simalinyang
KAMPAR (Sunting.co.id) - Masyarakat Kenegerian Simalinyang Desa Simalinyang, Kec.
Kunni Sebut Festival Budaya Simalinyang Persembahan Istimewa dari Riau untuk Indonesia
KAMPAR (Sunting.co.id) - Budayawan dan sastrawan Riau Kunni Masrohanti menyebut,.
2023, Karhutla Berhasil Ditekan 30,80 Persen
JAKARTA (Sunting.co.id) - Kebakaran hutan dan lahan tahun (karhutla) tahun 2023 .