Pilihan +INDEKS
Perkuat Pemahaman, Rumah Sunting Gelar Jelajah Budaya di Hulu Subayang
KAMPAR (Sunting.co.id) - Di pengujung tahun 2022, Komunitas Seni Rumah Sunting melaksanakan program Jelajah Budaya, 24-26 Desember. Jelajah Budaya kali ini khusus hanya untuk keluarga besar Rumah Sunting sendiri atau tidak melibatkan orang lain sebagai peserta sebagaimana biasanya.
Desa Batu Songgan dan Tanjung Beringin, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, menjadi desa tujuan Jelajah Budaya. Desa yang berada dalam kawasan SM Rimbang Baling dan tepian Sungai Subayang ini, dinilai sangat tepat dijadikan tempat belajar untuk memperkuat pemahaman anggota Rumah Sunting terhadap kebudayaan dan kearifan lokal masyarakat yang ada di sana.
Basis aktivitas kebudayaan di kawasan ini juga menjadi alasan mengapa tempat ini menjadi pilihan. Tahun 2016, Rumah Sunting sudah melaksanakan kegiatan Kenduri Puisi di kawasan ini. Tahun 2018, Rumah Sunting juga melaksanakan Literasi Konservasi dengan melakukan pendampingan di tiga desa, yakni Aur Kuning, Ludai dan Kuntu.
Tahun 2018 dan 2019, dalam helat Jelajah Budaya sempena perayaan Hari Puisi Indonesia, Rumah Sunting juga membawa penyair Asia Tenggara ke Desa Tanjung Belit dan Muara Bio.
"Rumah Sunting berkosentrasi di bidang seni dan budaya. Untuk memperkuat pemahaman seluruh anggota, Jelajah Budaya khusus ini perlu dibuat agar pemahaman itu semakin tajam, pengetahuan semakin bertambah," kata Founder sekaligus Pembina Rumah Sunting, Kunni Masrohanti.
Disebutkan Kunni lebih lanjut, ada 9 desa di sepanjang Sungai Subayang yang masuk dalam kawasan konservasi SM Rimbang Baling. Tapi karena keterbatasan waktu, hanya Desa Tanjung Beringin dan Batu Songgan yang dijadikan lokasi Jelajah Budaya selama tiga hari tersebut
Selama kegiatan, tim Jelajah Budaya Rumah Sunting ini mengobservasi dan membaca berbagai kebudayaan dan kearifan lokal masyarakat di sana. Di antaranya, kebahasaan, sastra lisan, seni tradisi, permainan rakyat, olahraga tradisional, kuliner tradisi, adat nikah kawin, tekhnologi tradisional seperti pembuatan piaw atau perahu, sejarah, dan kehidupan masyarakat sungai.
Bukan hanya mengobservasi dan mecatat, tapi tim ini juga ikut dan merasakan langsung berbagai aktivitas kebudayaan dan kearifan lokal. Di antaranya menembak ikan di malam hari bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan pemuda setempat serta bermain calempong bersama pemusik calempong di sana.
"Pengalaman yang diperoleh dari membaca buku atau jejak digital, sangat berbeda dengan ketika turun langsung ke lapangan, berbaur dengan masyarakat. Pengalaman selama Jelajah Budaya yang meliputi banyak objek kebudayaan itu, diharapkan bisa memperkuat pemahaman seluruh anggota Rumah Sunting betapa pentingnya ketahanan budaya untuk Indonesia, sekaligus menjadi sumber inspirasi dalam karya-karya mereka," sambung Kunni.(*)
[ Ikuti Sunting.co.id ]
Berita Lainnya +INDEKS
Keluarga Besar Kerajaan Rantau Kampar Kiri Gelar Silaturahmi dan Buka Bersama
KAMPAR (Sunting.co.id) - Raja Kerajaan Rantau Kampar Kiri Yang Dipertuan Agung H.
Kekayaan Sejarah dan Budaya di Rumah Gadang 20 Ruang
KABUPATEN SOLOK (Sunting.co.id) - Soal Warisan budaya baik benda ataupun tidak b.
Dimulai Dari Mengikuti Pelatihan, Kini Dahlia Memproduksi Batik Tulis Sendiri
KABUPATEN SOLOK (Sunting.co.id) - Namanya Dahlia. Perempuan muda yang sudah dika.
Enam Suku Ikuti Lima Cabang Lomba Dalam Festival Budaya Kenegerian Simalinyang
KAMPAR (Sunting.co.id) - Masyarakat Kenegerian Simalinyang Desa Simalinyang, Kec.
Kunni Sebut Festival Budaya Simalinyang Persembahan Istimewa dari Riau untuk Indonesia
KAMPAR (Sunting.co.id) - Budayawan dan sastrawan Riau Kunni Masrohanti menyebut,.
2023, Karhutla Berhasil Ditekan 30,80 Persen
JAKARTA (Sunting.co.id) - Kebakaran hutan dan lahan tahun (karhutla) tahun 2023 .