Pilihan +INDEKS
Tiga Hari Pokdarwis Tanjung Beringin Dampingi Tim Jelajah Budaya Rumah Sunting
KAMPAR (Sunting.co.id) - Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, mendampingi tim Jelajah Budaya Komunitas Seni Rumah Sunting dari Pekanbaru, 24-26 Desember 2022. Selama tiga hari itu pula, sharing dan diskusi tentang wisata budaya terus dicuatkan.
"Kami sangat berterimakasih kepada Kak Kunni Masrohanti telah membawa tim Jelajah Budaya Rumah Sunting yang dipimpinnya datang ke Tanjung Beringin. Yang kami tahu, Rumah Sunting fokus kepada seni dan budaya. Sangat cocok dengan Tanjung Beringin yang kenyataannya memang sebagai desa adat dan fokus kami pada wisata budaya," kata Ketua Pokdarwis Tanjung Beringin, Falozen.
Diakui Falozen, Desa Tanjung Beringin merupakan desa tua yang awal mulanya bernama Malako Kociok. Kemudian berubah menjadi Miring, dan sekarang bernama Desa Tanjung Beringin.
Selain kaya dengan sejarah, satu-satunya desa yang berada di sebelah kanan sungai di sepanjang Sungai Subayang ini juga masih melaksanakan berbagai ritus dan kearifan lokal. Di antaranya Semah Rantau. Bahkan biaya untuk melaksanakan kegiatan tersebut dialokasikan dengan dana desa.
"Alhamdulillah, Desa Tanjung Beringin satu-satunya desa yang setiap tahun masih melaksanakan Semah Rantau. Tahun ini anggaran untuk pengadaan sapinya dialokasikan melalui dana desa," kata Falozen lagi.
Founder Rumah Sunting, Kunni Masrohanti, mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Desa Tanjung Beringin, khususnya Pokdarwis yang mendampingi selama Jelajah Budaya dilaksanakan. Budayawan Riau ini juga menyampaikan rasa bangganya karena Semah Rantau masih terus dilaksanakan.
"Semah Rantau ini cara masyarakat berkomunikasi dengan alam sekitarnya, yakni dengan penghuni rimba dan sungai, harimau dan buaya, agar mereka tetap aman dan nyaman tinggal di sana. Masyarakat memotong sapi, kepalanya dilarungka ke sungai, jantung hatinya ke darat dagingnya dimakan bersama seluruh masyarakat. Inilah simbol komunikasi itu, cara agar harmonisasi itu terus ada. Jadi, budaya dan kearifan lokal terpelihara, rimba raya terjaga kelestariannya. Ini baru Semah Rantau, belum lagi kearifan lokal lain yang masih dijaga sampai saat ini," kata Kunni pula.(*)
[ Ikuti Sunting.co.id ]
Berita Lainnya +INDEKS
Keluarga Besar Kerajaan Rantau Kampar Kiri Gelar Silaturahmi dan Buka Bersama
KAMPAR (Sunting.co.id) - Raja Kerajaan Rantau Kampar Kiri Yang Dipertuan Agung H.
Kekayaan Sejarah dan Budaya di Rumah Gadang 20 Ruang
KABUPATEN SOLOK (Sunting.co.id) - Soal Warisan budaya baik benda ataupun tidak b.
Dimulai Dari Mengikuti Pelatihan, Kini Dahlia Memproduksi Batik Tulis Sendiri
KABUPATEN SOLOK (Sunting.co.id) - Namanya Dahlia. Perempuan muda yang sudah dika.
Enam Suku Ikuti Lima Cabang Lomba Dalam Festival Budaya Kenegerian Simalinyang
KAMPAR (Sunting.co.id) - Masyarakat Kenegerian Simalinyang Desa Simalinyang, Kec.
Kunni Sebut Festival Budaya Simalinyang Persembahan Istimewa dari Riau untuk Indonesia
KAMPAR (Sunting.co.id) - Budayawan dan sastrawan Riau Kunni Masrohanti menyebut,.
2023, Karhutla Berhasil Ditekan 30,80 Persen
JAKARTA (Sunting.co.id) - Kebakaran hutan dan lahan tahun (karhutla) tahun 2023 .