Kanal

Ke Jakarta Tuntut Cabut HGU PT TUM, Aktivis Pelalawan Alami Kecelakaan; Dua Patah Tulang, Satu Koma

PEKANBARU (Sunting.co.id) - Setelah dilepas oleh Wakil Bupati Pelalawan, Nasarudin, 18 masyarakat Pulau Mendul alias Penyalai, berangkat ke Jakarta, Jumat malam (16/9/2022).

Keberangkatan rombongan yang dipimpin tokoh masyarakat Pulau Mendul sekaligus aktivis Riau Kazzaini Ks ini untuk bertemu salah satunya Kementerian ATR BPN dengan satu permintaan, yaitu cabut Hak Guna Usaha (HGU) PT Trisetia Usaha Mandiri (TUM).

Saat dalam perjalanan, tepatnya di jalan tol Banten, mobil Terios yang dikendarai Kazzaini Ks bersama lima rekan lainnya mengalami kecelakaan, Minggu (18/9/2022) sekitar pukul 11.00 WIB. Dua di antaranya megalami patah tulang, dan satu orang mengalami pembekuan darah di otak, harus operasi dan masih koma hingga berita ini diturunkan. Tiga orang lainnya dalam keadaan selamat.

Dua orang yang mengalami patah tulang itu termasuk Kazzaini sendiri. Tulang lengannya bengkok, patah tebu. Afif, anak kandung Kazzaini yang menyetir, dua jarinya sebelah kiri patah. Sedangkan  Said Abu Sofyan mengalami luka paling parah, hingga operasi dan koma.

Sehari setelah kejadian, Kazzaini menceritakan kronologis kecelakaan itu kepada Sunting.co.id.

"Saya, Afif dan kawan-kawan sedang bercerita-cerita waktu itu. Tiba-tiba ada truk menyalib dari sebelah kiri, dan belok ke kanan. Kebetulan di depan, jalan simpang dua. Waktu itulah bagian belakang truk itu menyenggol mobil kami sampai remuk di bagian depan. Parahnya lagi, mobil itu kabur. Waktu itu Said Abu Sofyan sedang tidur," kata Kazzaini via hanpdhone.

Begitu kecelakaan terjadi, sambung Dewan Penasehat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau ini, dirinya yang duduk di belakang Afiif langsung keluar dari mobil dan memanggil-manggil Afif. Melihat Afif aman, ia langsung membuka pintu sebelah kiri dan memanggil Said Abu Sofyan yang duduk di sebelahnya. Said tidak menjawab, ia tak sadarkan diri.

Kazzaini dan kawan-kawan lain menarik Said yang terjepit dan menggotongnya keluar. Saat itulah Kazzaini baru sadar kalau lengannya sebelah kanan bengkok parah.

"Saya terkejut melihat tangan Saya bengkok seperti stik golf, tapi Saya belum merasakan sakit. Mungkin panik melihat Said yang tak sadarkan diri dan melihat hidungnya berdarah. Said demam, mungkin kelelahan karena nyetir sebelum digantikan Afif. Karena demam Saya kasi obat. Maka dia tidur. Saat kecelekaan otomatis badannya tidak menahan dan membentur bagian mobil dengan kuat. Alhamdulillah ditangani dengan baik begitu sampai di RS Hermina, Ceruas, Banten," sambung Kazzaini.

Mobil yang dikendarai Kazzaini dan lima rekannya berada di posisi paling depan. Sedangkan dua mobil lainnya di bagian belakang. Untuk memperlancar komunikasi selama dalam perjalanan, mereka menggunakan Orari dan saling berbagi informasi terkait apapun yang terjadi selama di jalan.

Sesampainya di rumah sakit Hermina, Ceruas, Banten, Kazzaini dan timnya langsung diperiksa secara intensif oleh tim dokter. Kazzzaini sempat disarankan operasi, tapi ia memilih ke ahli patah tulang. Begitu juga dengan Afif.

"Kami disuruh operasi, tapi ada yang menyarankan  ke ahli patah tulang. Kami memilih alternatif ini mengingat kalau operasi butuh waktu lebih ama, sementara perjuangan, pertemun demi pertemuan dengan pemegang kebijakan di Jakarta agar HGU PT TUM dicabut harus segera dilakukan," ungkap Kazzaini lagi.(*)



Ikuti Terus Sunting.co.id

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER