Kanal

Anak Muda Pasaman Dirikan Pasaman Boekoe

PASAMAN (Sunting.co.id) - Sekelompok anak muda Pasaman mendirikan Pasaman Boeke (P-Boek). P-Boek merupakan  kelompok yang bergerak di bidang perbukuan, kepenulisan dan keliteraturan Pasaman.

Pasaman yang dimaksud adalah Pasaman sebagai wilayah kebudayaan bukan sebagai wilayah administratif (kabupaten), Disebutkan Arbi, ada empat divisi dalam kelompok ini. 

Pertama,  Divisi Sigi Buku, yakni, khusus membidangi kegiatan berkait apresiasi buku karya putra Pasaman atau karya bertema Pasaman. Contoh kegiatan seperti: bedah buku, resensi buku dan sebagainya. 

Kedua, Divisi Roemah Boekoe Pasaman  khusus membidangi proses mencari, mendata, mengumpulkan, mendokumentasi dan merawat karya putra Pasaman atau karya bertema Pasaman. Saat ini, proses menyiapkan adanya sebuah ruang tempat berhimpunnya karya-karya tersebut.

Ketiga, Divisi Kipano.id, saat ini masih berbentuk kipano.wordpress.com, yakni sebuah media online, khusus menampung ekspresi intelektual (dalam bentuk tulisan) karya putra dan putri Pasaman dimanapun berada.

Keempat, Divisi Penerbitan/percetakan P-Boek, khusus membidani penerbitan buku bertema Pasaman, terutama skripsi/tesis/desertasi atau cetak ulang karya klasik. Juga menerbitkan karya anak Pasaman yang memiliki identitas kuat ke Pasamanan, terutama bahasa daerah langgam Pasaman.

Arbi selalku Penggagas dan Direktur Pasaman Boekoe, berharap kepada para sahabat, khususnya dalam pengumpulan buku karya putra dan putri Pasaman. 

''Mohon bantu kami untuk menemukan karya bertema Pasaman atau karya anak Pasaman di mana saja. Kami baru merintis, semoga berjalan lancar,'' ujar Arbi.

Alasan dasar terbentuknya P-Boek, kata Arbi, pertama, kurang adanya konfirmasi dan saling terkoneksi di antara putra/putri Pasaman yang punya perhatian, minat, potensi di bidang perbukuan, kepenulisan dan keliteraturan 

Kedua, minimnya publikasi karya bertema Pasaman. Ketiga, tidak (kurangnya) apresiasi terhadap karya-karya yang dilahirkan putra-putri Pasaman seperti diulas, diresensi, dibedah atau didiskusikan. 

Keempat, tidak adanya ruang khusus seperti media yang menyediakan tempat untuk karya putra Pasaman atau karya bertema Pasaman. (*)

Ikuti Terus Sunting.co.id

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER