Kanal

Petai Hutan Rimbang Baling Jadi Andalan

KAMPAR (Sunting.co.id) - Petai hutan Rimbang Baling di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, menjadi salah satu sumber ekonomi yang diandalkan masyarakat di sana. Dari hulu sungai, masyarakat membawanya ke hilir dengan menggunakan piaw (perahu mesin).

Hulu sungai Rimbang Baling ini adalah Sungai Subayang dan Sungai Bio. Ribuan jiwa tinggal dan bertahan hidup dalan kawasan yang berstatus swaka margastwa (SM) ini. Hutan yang masih bagus, memberikan hasil alam yang menguntungkan, salah satunya petai.

Masyarakat dalam kawasan ini tinggal di berbagai desa. Dimulai dari hilir Subayang; Desa Tanjung Belit, Muara Bio, Batu Sanggan, Tanjung Beringin, Gajah Betalut, Aur Kuning, Tarusan, Subayang Jaya atau Salo dan Pangkalan Serai. Sedangkan dari hilir Sungai Bio, ada Desa Koto Lamo dan Ludai.

''Sampai saat ini, hutan Rimbang Baling masih memberikan hasil alam yang baik. Petai salah satunya. Kalau musim, banyak buahnya. Masyarakat memanen dan menjualnya ke kota,'' kata Kepala Desa Aur Kuning, Damri.

Petai yang hijau, besar, segar dan berisi padat ini dijual dengan harga yang tidak mahal. Apagi jika di atas perahu, per kilogram dijual dengan harga Rp35 rb hingga Rp40 ribu. (*)

Ikuti Terus Sunting.co.id

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER