Kanal

Seniman Solo dan Sumbar Angkat Bicara, Terkait Pengusiran Seniman di Ruang Rapat Paripurna DPRD Riau

PEKANBARU (Sunting.co.id) - Seniman Solo dan Sumatera Barat (Sumbar) turut angkat bicara begitu tahu pengusiran aktor dan aktris Teater Selembayung Pekanbaru yang sedang performance di ruang rapat paripurna DPRD Riau, Rabu (9/8/2023), sempena perayaan HUT Riau ke-66. 

Seniman, aktor, penulis dan penyair Solo, Sosiawan Leak yang terkenal dengan komunitas Puisi Menolak Korupsi (PMK), mengaku prihatin setelah melihat dan mencermati video di ruang rapat paripurna DPRD Riau, atau saat pertunjukan opera berjudul Tun Fatimah itu berlangsung. 

"Yang memprihatinkan, memang tidak adanya perhatian penonton atas pementasan yang tengah digelar di panggung," katanya yang melihat pertunjukan tersebut di Youtube. 

Tapi, katanya lagi,  itu juga tergantung dari pengaturan acara (rundown) oleh panitia (protokoler DPR) serta teknis "memfokuskan" tontonan oleh tim kesenian. 

"Agak susah memang memadukan protokoler  dengan peristiwa kesenian. Jika ada kesatuan perencanaan antara keduanya, peristiwa itu bisa jadi tak bakalan terjadi," sambungnya. 

Sementara itu, seniman Sumbar yang juga pimpinan Tetaer Nan Tumpah, Mahatma Muhammad, menyebutkan, sikap penonton yang hadir di ruang sidang tersebut membunuh ekspektasii anak-anak dan kerja-kerja kebudayaan di Riau. 

"Seni di hari jadi yang tak jadi. Penghentian sepihak pertunjukan Teater Salembayung di hari jadi tersebut, mempertegas bahwa sampai usia 66 tahun usia Provinsi Riau, dipimpin oleh orang-orang “tak jadi”. Badut-badut yang selalu menjadikan kerja kebudayaan sebagai tunggangan, gincu dan segerobak tulak bedak pencitraannya. Orang-orang setengah matang berbaju pemerintah daerah, yang di rumah perwakilan rakyat dengan sengaja membunuh ekpektasi tinggi anak-anak generasi penerus teater dan kerja kebudayaan di provinsi tersebut," ungkap calon doktor seni tersebut.(*)

Ikuti Terus Sunting.co.id

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER