KAMPAR (Sunting.co.id) - Kawan Desa (KADES) merupakan wadah anak muda Riau kreatif, inovatif dan solutif.
KADES lahir sebagai bentuk sociopreneur bertujuan membantu dan memfasilitasi masyarakat Riau dalam pendamping maupun pembinaan ekonomi kreatif (ekraf).
Pertamina Hulu Rokan (PHR) memiliki program Riau's Youth Leader Club (RiyoLC) dan disaat itulah pada Juni 2023 awal mula terbentuknya KADES.
Desa Subarak Kecamatan Gunung Sahilan Kabupaten Kampar merupakan locus study lapangannya. Terdapat kelompok Ternak Lebah Trigona Itama. Orang Melayu menyebut dengan lebah kelulut, Orang Jawa menyebut dengan lebah klanceng dan orang Kampar sendiri menyebut dengan nama lebah galo-galo.
KADES melaksanakan study lapangan terkait potensi bisnis, masalah yang dihadapi, dampak kesehatan dan daya tarik masyarakat membudidayakan peternakan lebah trigona itama.
(09/07/2023)
Kepengurusan KADES sendiri terdiri dari Ketua Yusroni Tarigan, Sekretaris Abdullah Mitrin, Bendahara Vindi Zelvira, Anggota Akim Syahputra dan Muhammad Ikhsan Rangkito.
Dan dipandu oleh Mentor dari Politeknik Caltex Riau (PCR) Satria Perdana dan Pertamina Hulu Rokan (PHR) Benny Ibrahim.
Turut hadir Sekretaris Desa Ardian Suhendri, Kepala Dusun dan BPD Desa Subarak serta Kelompok Ternak Imbo Kampau. Dalam sambutannya Sekdes Subarak mengucapkan terimakasih dan harapan kepada Kawan Desa dan Pertamina Hulu Rokan (PHR) telah hadir dan memberikan secercah harapan untuk masyarakat.
"Alhamdulillah terimakasih atas kehadiran Kawan Desa (KADES) di Desa Kami ini, harapan kami tentunya dalam silahturahmi ini ada kebermanfaatan yang diterima oleh anggota kelompok ternak madu galo-galo atau trigona itama ini, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Kami." Ucap Ardian.
Senada dengan hal itu ketua Kawan Desa (KADES) Yusroni Tarigan menyampaikan sambutan dan arahan kepada forum serta kelompok ternak lebah trigona itama Imbo Kampau.
"Kawan Desa berkomitmen melaksanakan pendampingan dan pembinaan untuk masyarakat khususnya kelompok ternak lebah trigona itama atau yang biasa disebut lobah galo-galo ini," pungkas Yusroni.
"Potensi bisnis madu lebah trigona itama atau biasa disebut madu kelulut, klanceng atau galo-galo ini sangat baik untuk menunjang perekonomian masyarakat harganya mencapai 350-600ribu per kilogramnya. Oleh karenanya baik pemerintah maupun swasta harus memberikan solusi untuk membantu petani atau peternak lebah ini," tutup Yusroni.
Yusroni juga menyampaikan bahwa proses perizinan, botol kemasan dan penampungan akan difasilitasi oleh KADES bersama mitra lainnya untuk kemajuan dan peningkatan ekonomi masyarakat.(rls/*)
KADES Bersama PHR Berdayakan Masyarakat Daerah Istana Gunung Sahilan Darussalam
Ikuti Terus Sunting.co.id