KPU Sebut Partisipasi Perempuan Dalam Pemilu Meningkat

Rabu, 03 Agustus 2022

Suasana Sosialisasi dan Pendidikan Untuk Pemilih Perempuan di Kantor KPU Riau, Rabu (3/8/2022). FOTO SUNTING

PEKANBARU (Sunting.co.id) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau menggelar Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Kepada Pemilih Perempuan, Rabu (3/8/2022). Kegiatan yang dilaksanakan di aula kantor KPU ini diikuti puluhan perempuan dari berbagai latar belakang profesi.

Ketua KPU Riau Muhammad Ilham Yasir yang diwakili, Pelaksana Harian (Plh) Abdurrahman saat membuka acara tersebut, menyebutkan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya mengajak kaum perempuan untuk lebih memahami peran dan haknya sebagai pemilih ataupun dipilih.

"Semoga kegiatan sosialisasi dan pendidikan ini menambah wawasan dan bermanfaat bagi para peserta, khususnya perempuan-perempuan yang hadir mengikuti kegiatan ini. Sudah saatnya perempuan memgambil haknya dalam pesta demokrasi, sebagai pemilih maupun yang dipilih. Ada pembinaan khusus untuk perempuan di KPU Riau dan ini satu-satunya di Indonesia," kata Abdurrahman.

Setelah dibuka, acara dilanjutkan dengan pembeberan materi. Di sesi pertama, Divisi Teknis Penyelenggaraan Joni Suhedi menyampaikan materi tentang tahapan pemilu tahun 2024.

Dilanjutkan dengan penyampaian materi kedua oleh Ketua Divisi Data dan Informasi KPU Riau Nugroho Noto Susanto atau yang akrab disapa Mas Nugi. Pada sesi ini, Mas Nugi tidak hanya menyampaikan materi, tapi juga diskuai secara aktif dan simulasi. Mas Nugi banyak memberikan motivasi dan energi positif yang menggugah semangat para perempuan yang hadir untuk berbuat lebih maju lagi.

"Kuota 30 persen untuk perempuan duduk di legislatif itu sudah dianggap sanggup mengubah arah kebijakan. Tapi di Riau belum terpenuhi, meski mengalami peningkatan. Ibu-ibu harus ambil peluang ini," sambung Mas Nugi.

Begitu juga dengan pemilih perempuan, yang datang ke TPS, sambung Mas Nugi, lebih banyak dibandingkan laki-laki. Ini menunjukkan partisipasi pemilih perempuan meningkat.

"Dalam Pemilu sebelumnya, yang datang memilih dan ke TPS lebih banyak perempuan. Riau juga punya dua bupati perempuan. Dahsyat. Sebuah kemajuan. Kenapa perempuan tidak memilih perempuan. Disadari atau tidak, perempuan kita ketinggalan. Makanya ada pendidikan seperti ini supaya bisa mengejar ketertinggalan, meski pendidikan seperti ini juga terlambat atau tidak seefektif yang diinginkan. Selebihnya, tingkatkan kualitas diri, ambil peluang supaya bisa ambil bagian dalam menentukan kebijakan karena yang faham kebutuhan perempuan, ya perempuan," kata Mas Nugi.(*)