KPKR Rayakan Milad Dengan Gelar Diskusi dan Bersih Sungai

Senin, 01 Agustus 2022

Kemping bareng KPKR di halaman Rumah Singgah Tuan Kadi, Senapalen, Pekanbaru (30/7/2022).

PEKANBARU (Sunting.co.id) - Sempena memperingati milad ke-3 dan merayakan Hari Sungai 2022, Komunitas Pegiat Konservasi Riau (KPKR) menggelar diskusi dan bersih Sungai Siak, Sabtu (30/7) di sekitar Rumah Singgah Tuan Kadi, Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru.

Perayaan milad sekaligus peringatan hari sungai tersebut mengusung tema 'Sungai Urat Nadi Kehidupan'. Kegiatan ini mengajak agar seluruh lapisan masyarakat, dimulai dari masyarakat itu sendiri, UMKM sekitar, hingga Pemda, agar lebih sadar dalam berprilaku terhadap lingkungan. Khususnya pemerintah, agar  mengeluarkan regulasi yang tegas, serta cerdas.

Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Indragiri Rokan Riau, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Riau, Koalisi Masyarakat Peduli Sungai, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Pekanbaru, serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pekanbaru menjadi bagian dari acara ini.

Minggu pagi (31/7) merupakan puncak kegiatan acara ini, yaitu aksi bersih-bersih tepian Sungai Siak Pekanbaru. Tepatnya  di bawah Jembatan Siak III (Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamsyah), yang dulunya pada tahun 1960-an bernama Jembatan Leighton.

Kegiatan lainnya adalah nonton bareng film dokumenter 'Sungai Siak Memanggil' karya Ecoton Documentary, diskusi, panggung seni dan kemah bersama di halaman Rumah Singgah Tuan Kadi sejak Sabtu.

Kegiatan ini berhasil menggaet puluhan masyarakat setempat, khususnya yang tak disangka-sangka. Banyak juga anak-anak kecil dan remaja, yang tentunya menjadi haluan dari usaha-usaha KPKR dalam memperjuangkan lingkungan hidup yang layak dan sehat untuk masa depan.

Bukan hanya itu, acara ini juga merangkul beberapa komunitas serupa dan sepemikiran untuk turut meramaikan dan berkontribusi dalam acara ini. Salah satunya Pondok Belantara, yang membentang lapak buku dan mewarnai bagi anak-anak Kampung Bandar, Senapelan.

Kepala Bidang KSDA (Konservasi Sumber Daya Alam) Wilayah I, Andri Hansen Siregar yang merupakan pembina dari KPKR, mengatakan, sangat prihatin dengan kondisi lingkungan, utamanya sungai-sungai di Pekanbaru saat ini. Semakin hari, semakin jauh dari kesadaran hidup bersih masyarakat setempat.

Hal itu semakin diperkuat persentase riset Koalisi Masyarakat Peduli Sungai (KMPS) yang  diwakili Eko Handyko Purnomo, sebagai pemateri pada malam itu. Eko menjelaskan, faktor utama permasalahan sungai di kota ini adalah kesadaran masyarakatnya sendiri.

Hal ini yang membuat Eko berpendapat kuat bahwa bukan hanya regulasi, tetapi juga edukasi yang diperlukan masyarakat, baik yang bertempat tinggal di sekitaran sungai atau pun tidak.

Pada akhir persentasenya pun Eko mengeluarkan data mengejutkan dengan mengumumkan rekor MURI sungai paling kotor menurut masyarakat Kota Pekanbaru, yang jatuh kepada Sungai Sail, Pekanbaru.

"Dari riset kecil-kecilan kami ini, Saya harap cukup memberi wawasan, pengetahuan dan fakta yang jelas untuk kita semua, tentang sungai-sungai di Pekanbaru," kata Eko.

Atas hal itu, Andri Hansen Siregar atau yang lebih akrab dipanggil dengan sebutan Papi Hansen oleh anak-anak KPKR, mewakili generasinya menyatakan, rasa bersalah dan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada generasi muda saat ini dan esok depan.

"Kita, Saya, Pak Irpana Sari BPDASHL dan teman-teman yang hadir malam ini akan terus merawat semangat konservasi lingkungan dan berkomitmen untuk menyuarakan kegelisahan bersama, membantu melahirkan regulasi tegas dan cerdas dari pemerintah daerah, juga pusat tentunya," ungkap Hansen.

Disaksikan juga oleh Fadly Abdy Rizal, Ketua Umum KPKR, dan Kunni Masrohanti yang juga membina KPKR bersama Hansen, acara ini dipenuhi dengan harapan akan ruang hidup yang sehat, di tengah krisis lingkungan dan iklim, yang kini semakin jelas terasa.

"Komunitas seperti inilah yang membuat berbagai kegiatan di tengah masyarakat terus berjalan. Apakah komunitas lingkungan atau yang lainnya. Saya berharap KPKR terus berada di depan jika berbicara lingkungan dan konservasi," harap Kunni.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, Komunitas Pegiat Konservasi Riau berharap bisa menjadi
kampanye yang kuat dalam membangun kesadaran dan tuntutan kebijakan dalam berperilaku terhadap lingkungan hidup.

Defri Gunawan selaku Ketua Pelaksana Peringatan Hari Sungai dan Milad KPKR, mengajak masyarakat untuk turut andil dalam menjaga lingkungan.

"Semoga dengan terselenggaranya kegiatan ini, masyarakat setempat dapat bekerja sama baik ke depannya dengan pemerintah dan komunitas pencinta alam yang ada," tutup Defri.(Yjn)