Musala Panglimo Nan Tunggang Meriahkan Ramadan Dengan Khatam Alquran

Sabtu, 30 April 2022

Suasana Khatam Alquran di Desa Padang Sawah, Kamparkiri, Kampar, Jumat (29/4/2022). FOTO SUNTING.

KAMPAR (Sunting.co.id) – Musala Nurul Falah Panglimo Nan Tunggang Desa Padang Sawah, Kecamatan Kamparkiri melaksanakan Khatam Alquran, Jumat (29/4/2022). Berbagai acara menyemarakkan kegiatan di ujung bulan Ramadan ini.

Bulan Ramadan bulan yang penuh berkah, ampunan dan merupakan ladang amal serta ibadah untuk mendekatkan diri kepada sang khaliq.

Banyak kegiatan ibadah yang dilakukan di saat Ramadan tiba, baik ibadah yang dilakukan sendiri maupun ibadah yang dilaksanakan secara berjamaah, di antaranya Khatam Alquran.

Khatam Alquran di mesjid, di langgar, di musala, menghiasi  suasana dan menggema di jagat raya pada malam bulan suci, yang sebelumnya tiap malam diisi dengan tadarus Alquran.

Musala Nurul Falah sendiri merupakan musala persukuan Domo Juak (kubu) Panglimo Nan Tunggang di negeri beradat Kenegerian Padang Sawah, Kecamatan Kamparkiri, Kabupaten Kampar.

Prosesi Khatam Alquran dimulai dari tadarus setiap malam sehabis taraweh yang dilantunkan oleh sanak kemenakan Mamak Panglimo Nan Tunggang. Selama lebih kurang 18 malam mereka menamatkan membaca Alquran.

Setelah tamat, maka berkumpullah mamak dan kemenakan untuk menetapkan hari pelaksanaan Khatam Alquran tersebut dan juga membagi tugas untuk menyampaikannya kepada sanak keluarga yang sesuku dan undangan kepada suku yang lain.

Menjelang malam pelaksanaan khatam, seekor kerbau disembelih  dan dagingnya dibagi rata bersama sanak kemenakan untuk lauk atau sambal saat tradisi Khatam Alquran dilaksanakan malam harinya.

Malam tiba, sanak kemenakan Mamak Panglimo Nan Tunggang pun mulai berbondong datang ke musala. Kaum laki-laki lengkap dengan busana muslim karna akan menunaikan tarawih berjamaah, kaum perempuan pun tak ketinggalan.

Sanak kemenakan perempuan, menjunjung dulang, tempat makanan yang terbuat dari kuningan, serta menjinjing rantang bertingkat yang juga berisi makanan pembuka saat Khatam Alquran.
Sanak kemenakan panglimo nan tunggang yang laki-laki menyambut dulang serta rantang di dalam musala dan disusun rapi berjejer memenuhi ruangan.

Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh kemenakan perempuan Widia Netty (29) kemudian dilanjutkan dengan tausiah santapan Rohani oleh Ustadz Atom Suhendra (20). Dilanjutkan dengan laporan panitia dan disambut dengan Jeddah makan Jambagh (berupa kue kering). Setelat itu, baru acara inti Khatam Alquran yang kemudian ditutup dengan doa dan sahur bersama.

“Khatam Alquran tahun ini sangat khidmat kami laksanakan karena petugas dan panitianya rata-rata lulusan pondok pesantren semua, dan kegiatan ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun, dan ajang silaturahmi antara mamak dan kemenakan, kakak dengan adik umumnya sanak famili,” jelas Suardi (52) pemangku gelar Panglimo Nan tunggang.

Kegiatan ini juga, sambungnya, sebagai ajang lomba berinfak untuk membangun surau atau musala yang masih terbengkalai. Harapannya, di Ramadan tahun depan bagi keluarga yang di rantau bisa pulang kampung untuk memeriahkan dan mempererat silaturahmi,” tutup Cu Lebagh, sapaan akrab Suardi.(Kmn)