Belasan Komunitas Ramaikan Panggung Hari Teater Dunia

Senin, 28 Maret 2022

Penampilan teater 'Perempuan-Perempuan Sungai' persembahan Suku Seni di Taman Budaya sempena Hatedu, Minggu (27/3/2022).FOTO SUNTING

PEKANBARU (Sunting.co.id) - Panggung prosenium di bagian belakang Taman Budaya Provinsi Riau, Minggu (27/3), penuh sesak. Ratusan seniman dari puluhan komunitas teater di Riau, berkumpul merayakan Hari Teater Dunia (Hatedu). 

Suasana yang sangat berbeda. Bertahun-tahun, ditambah pandemi sejak 2020 awal, Taman Budaya ini sepi. Hampir tidak ada aktivitas kesenian. Rumah teater, rumah musik, rumah seni rupa di bagian belakang atau setelah jembatan, dan rumah tari di bagian depan atau bersebelahan dengan kantor UPT Taman Budaya, tidak lagi ada yang singgah. Mess atau penginapan di bagian belajang  juga tidak ada yang sewa. 

Perayaan Hatedu dengan tema Teater untuk Kesehatan tahun ini, mengubah suasana itu. Tumpah ruah sejak siang hingga malam. Otang tya, remaja, anak-anak, tumpah rumah di altar panggung pertunjukan itu. Mereka menyaksikan petgelaran teater yang sudah lama tidak dibuat di ruang terbuka. 

Belasan komunitas tersebut, yakni, Salmah Teater Anak, pimpinan Siti Salmah dengan judul Tamu, Achievers Teater Darmayudh pimpinan Namora dengan judul Democrazy, Teater Jendela Darmaloka pmpinan Guntur dengan judul Sampai Kapan!, Sanggar Goebok Creative (Tapung, Kampar) pimpinan Bidayat IL Yasin dengan judul pementasan Kafan. 

Sanggar Seni 412 pimpinan Riva Wira Ningsih Sinaga dengan judul Gadis Malang Yang Rapuh, Lembaga Teater Selembayung pmpinan Fedli Azis dengan judul pementasan Jalur Purba Kedunguan, Pelaku Teater Indonesia (PTI) Riau Korda Rohil pimpinan Khudri Anwar (Om Ebock) dengan judul Sketsa Dalam Kisah Rumah Kita, Rumah Kreatif Suku Seni Riau pimpinan Marhalim Zaini S. Sn, M. Ag dengan judul Perempuan-Perempuan Sungai. 

Selanjutnya, Rumah Budaya Tengku Mahkota pimpinan Muhammad Rezza Akmal S.Psi dengan judul Muka, Ruang Bermain pimpinan Rizka Afriani dengan judul Kabut, dan Mini Teater Riau, pimpinan Ade Puraindra dengan judul pementasan Rainbow Is Dead (spirit by RinginSongSang). 

Selain pementasan teater ini, juga ada pembacaan puisi oleh Dodi Irawan, anggota DPRD Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

''Kami sangat senang, sangat bangga bisa hadir dan merayakan Hatedu tahun ini. Meski jauj dari Rohul, tapi rindu untuk pentas bersama terobati. Semoga kegiatan seperti ini bisa terulang lagi, taman budaya jadi ramai. Senang bisa berkarya bersama. Terimakasih kepada tekan-rekan yang menampung kami di sekretariat masing-masing,'' kata Khudri Anwar dari Rohil. 

Hal senada juga diungkapkan Bidayat, pimpinan Goeboek Creative dari Kampar. 

''Terus terang, kami bisa tampil di Pekanbaru ini yang pertama dan keberangkatan kami diiringi tepuk tangan. Begitulah bangganya masyarakat kami dengan adanya Hatedu ini. Semoga sering dibuat seperti ini,'' katanya.(*)