Baca Puisi di Panggung Teater, Dodi Irawan Tampil Memukau

Senin, 28 Maret 2022

Dodi Irawan. FOTO DOK. PANPEL

PEKANBARU ( Sunting.co.id) - Politisi muda, anggota DPRD dan seniman asal Inhu, Dodi Irawan, tampil memukau di panggung perayaan Hari Teater Dunia (Hatedu) Riau, di Taman Budaya, Minggu (27/3/2022).

Dodi membacakan puisinya yang berjudul Sabda Putri Napal dengan suara lantang dan mimik wajah penuh ekspresif layaknya aktor teater. Ratusan penonton dan peserta Hatedu dari berbagai komunitas dan kabupaten/kota di Riau yang memenuhi altar panggung prosenium di bagian belakang Taman Budaya, bertepuk tangan sangat gemuruh. 

Dodi hadir dan membaca puisi atas undangan panitia Hatedu karena Dodi telah berperan dalam kegiatan tersebut dengan memberikan donasi. dia pun datang dari Inhu, membaca puisi dan memberi semangat gelora kepada peserta yang 95 persen berusia muda. Dodi membaca puisi karyanya sendiri yang memang selalu syarat dengan pesan dan kritik sosial. 

''Pak Dodi adalah donatur Hatedu tahun ini. Kami mengucapkan terimakasih karena sudah hadir memenuhi undangan kami dan membaca puisi,'' kata Ketua Panitia Rian Harahap. 

Sementara itu, Dodi mengucapkan rasa senang dan bangganya bisa bergabung dan membaca puisi di hadapan seniman teater. 

''Terimakasih kepada panitia yang memberi kesempatan saya untuk membaca puisi di panggung teater ini. Kepada semua, selamat merayakan hari teater,'' katanya. 

Inilah puisi karya Dodi tersebut. 

Sabda Putri Napal

Peranap adalah ibuku
Batang peranap adalah ayahku
Baturijal tumpah darahku
Napal adalah saudari tuaku
Napal putri tiga lorong
Yang cantik jelita
Napal bunga desa
Napal mewangi hari
Semerbak sampai jakarta
Sampai ke tionghoa
Idola dunia

Napal bergaun sawit
Napal berkerudung akasia
Napal bercadar batubara
Seksi Semerbak harum bunga

hari ini
Napal tak mewangi
Hilang marwah
Hijabnya terbuka 
Dinodai orang serakah
Diseruduk dari belakang
Dicencang dimutilasi 
Jalan napal hancur 
Berkubang dan berlumpur
Berkecai dan berberai 
Punah diasak orang lalu

Bersabda putri napal
Dalam mimpi burukku
Putri kaya raya
Anak keponakan raja
Mati karena sengketa
Menyesali pewaris
Berdiri tak kokoh
Berunding jadi bodoh
Berkawan pun ceroboh
Sawit tak berminyak
Kayu tak jadi kertas
Batubara tak menyala
Lahaulawala quata ilabillah

Nasib engkau putri napal
Mimpi berjaya
Yang ada enyah
Ranah besepah
Tubuhmu bernanah 
Remuk sudah objek vital
Mata orang orang vatal
Bagai masuk petatal

Oh putri yang malang
Hentikan jeritmu
Bukan aku tak jaga marwah
Bukan lalai akan titah
Tapi kerisku patah
Tombakku pasrah
Pedangku layah

Aku masih kecil
Hidupku terpencil
Suaraku saja yang besar
Tak nyaring tak didengar

Hei
Berpikir lah sejenak
Sebelum kami benar teriak 
Jangan kalian menepuk dada
Mata kami bisa memerah
Kemenyan kami bisa mengubah
Yang tak tampak jadi nyata

Hari ini kami bersaksi
Napal kenyang janji
mati di lambung padi
Cukong lah menjadi jadi
Tak siang tak dinihari
Menginjak injak indragiri
Marwah kami terbang
Ntah kapan nak pulang
Muka kami meregang
Kalian malah berkacak pinggang

Ooooo
Hidup kami terlalu letih
Nafas kami terlalu jerih
Kami kan kumpul bunga retih
Pun tawa dan pinang upih
Menggelar hampar sajadah
Kami akan bersumpah;
Ke atas tak berpucuk
Ke bawah tak berakar
Di tengah digirik kumbang
Meranggas kering
Hidup segan 
Mati tak mau
Walau kalian berjaya hari ini
Walau kalian gemuk gemumpung
Nasib kalian  kami tak tanggung! 
Ini Sabda putri napal

Baturijal, 4 Februari 2022