KENDARI (Sunting.co.id) -- Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun ini kembali diwarnai dengan pemberian Anugerah Press Card Number One (PCNO).
Anugerah ini diserahkan pada puncak peringatan HPN 2022 di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/2). Kelima wartawan tersebut adalah Sutrianto, Ridar Hendri, Syafriadi, Kazzaini Ks, dan Yanto Budiman Situmeang. Rencananya, Penghargaan tersebut diserahkan oleh Ketua Panitia Pusat HPN 2022.
Penghargaan PCNO diberikan karena kelimanya dianggap telah memberikan sumbangan signifikan dan dedikasi yang intens kepada dunia jurnalistik. Mereka setidaknya telah memenuhi salah satu dari tujuh kriteria berikut: memiliki karya jurnalistik berkualitas minimal nasional, konsisten berkarya, menjadi pelopor pengembangan genre jurnalistik, memajukan dunia pers, membela kemerdekaan pers, atau konsisten memajukan sumberdaya pers.
Sutrianto adalah mantan Ketua PWI Riau dua periode 2002-2004 dan 2005-2009. Pria kelahiran Pekanbaru, 25 Agustus 1965 ini mengawali karir jurnalistik sebagai wartawan suratkabar kampus Bahana Mahasiswa, Universitas Riau, tahun 1987-1990. Lalu wartawan SKM Genta tahun 1990-1993 dan wartawan SKK Riau Pos tahun 1993-2020
Karir jurnalistik bapak empat anak ini yakni Pemimpin Redaksi SKH UTUSAN/Pekanbaru Pos (1998-2000), Pemimpin Redaksi Padang Ekspres (2000), Pemimpin Umum Riau Pos (2001-2006), Pemimpin Umum Dumai Pos (2006-2017), Direktur Riau Pos (2007-2017), Komisaris Dumai Pos (2017-2020), Komisaris Riau Televisi (2013-2017)
Ridar Hendri adalah salah satu pendiri suratkabar kampus (SKK) Bahana Mahasiswa Universitas Riau (Unri). Memulai karir wartawan profesional sebagai koresponden Harian Suara Karya Jakarta (1988-1997), lalu menjadi Redaktur Pelaksana Tabloid AZAM (1997-2000), Pemimpin Redaksi Tabloid Intermezo (2000-2009) dan Pemimpin Umum TV Melayu (2009-2015).
Kini menjadi Redaktur Ahli media online RiauOke.com. Pendiri lembaga pelatihan jurnalistik Riau Communication Institute (2009-2015) ini memiliki pengalaman liputan jurnalistik di 16 negara, diantaranya Jerman, Selandia Baru, Prancis, Tiongkok, Taiwan, Jepang, Prancis, Filipina, dan Korea. Kini, kandidat doktor komunikasi Universiti Selangor Malaysia ini aktif mangajar di Unri.
Selanjutnya, Dr Syafriadi SH MH memulai karir sebagai wartawan pada Tabloid Eksponen Yogyakarta (1990), lalu wartawan Mingguan Genta (1993-1997), Wakil Pemred Tabloid Pantau (1997), dan koresponden Mingguan Gatra (1997-1998). Tahun 1998-2017, dia menjadi Pimpinan Umum/ Pimpinan Redaksi Tabloid AZAM Pekanbaru.
Sempat menjadi anggota DPRD Kampar (2004-2009), kini memimpin media online berazam.com. Doktor Ilmu Hukum ini juga menjadi dosen Ilmu Hukum di Universitas Islam Riau, dan beberapa Fakultas Hukum di perguruan tinggi swasta lain di Riau.
Sementara Yanto Budiman Situmeang kelahiran Sidikalang Kabupaten Dairi Sumatera Utara mengawali debut jurnalistik tahun
1991-1995 di sejumlah media. Setahun kemudian (1995– 1996) menjadi Koresponden Harian Medan Pos di Tanjung Pinang Kepulauan Riau. Tahun
Tahun 1996-1997 bergabung di Tabloid PANTAU di Pekanbaru Riau. Selanjutnya tahun
1998-2018 bergabung di Tabloid AZAM dan dipercaya menjadi Pemred Tahun 2002-2005 dan 2008-2010.
Kini sarjana Agronomi Faperta Universitas Mulawarman Kaltim ini menjabat Wakil Pimpinan Umum Media Online berazam.com sejak 2017 sampai sekarang. Pemilik suara tinggi (nyaris mirip genre nya Judika) ini pernah Liputan Jurnalistik Luar Negeri; Malaysia dan Singapura.
Prestasi yang pernah didapat oleh YBS--panggilan akrabnya, Juara pertama berturut turut lomba penulisan Tajuk sempena Hari Pers Nasional lokal (Riau) tahun 2013 dan 2014.
Sedangkan keterlibatannya di PWI diawali dari tahun 1996 hingga sekarang. Menjadi Wakil Bendahara PWI Riau periode 2012-2017.
Anggota Dewan Kehormatan PWI Provinsi Riau (2017-2022). Peraih sertifikat piagam penghargaan PWI Provinsi Riau: Kategori Pengabdian Wartawan 25 Tahun dalam momen Hari Pers Nasional (HPN) tingkat Privinsi Riau tahun 2017.
Kazzaini Ks, kelahiran Penyalai, Pelalawan, sudah menggeluti dunia jurnalistik sejak di SKK Bahana Mahasiswa Universitas Riau (1985 - 1990). Pernah menjadi pemimpin redaksi di beberapa surat kabar terkemuka, antara lain, Padang Ekspres (2000 - 2002), Riau Pos (2002 - 2009), Pekanbaru Pos (2011).
Semasa kuliah juga sempat menjadi Pemred Media Bahas, sebuah jurnal internal tentang bahasa dan sastra. Menulis sajak, cerpen, kritik, esai, dan laporan-laporan jurnalistik yang dimuat di berbagai media di Indonesia.
Sajak-sajak dan cerpen-cerpennya juga dimuat dalam beberapa antologi yang diterbitkan di Indonesia dan Malaysia. Menjadi penyunting (editor) beberapa buku. Beberapa kali diundang membacakan sajak di TIM Jakarta, beberapa kota lain di Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, juga di kota Hansan dan Hankuk University, Korea Selatan. Menjadi Ketua Umum Dewan Kesenian Riau (2012 - 2017). Saat ini memimpin Yayasan Sagang yang bergerak di bidang kebudayaan Melayu.***