Ketinggian Bali, Komunitasnya Para Pencinta Alam Bali

Selasa, 14 Desember 2021

Ketua Ketinggian Bali Fawzi Zulkifli dan rekan-rekan saat menerima buku puisi dari Kunni Masrohanti di beskem Ketinggian Bali setelah turun dari pendakian Gunung Agung, Selasa (14/12/2021)

BALI (Sunring.co.id) - Namanya Ketinggian Bali. Kalau difikir sekilas, pasti tidak jauh dari hal-hal yang beraroma gunung. Kenyataannya memang tidak jauh dari itu; nama Komunitas Pencinta Alam (KPA) di Bali. 

Komunitas yang memiliki motto Clean, Care & Explore ini didirikan tiga pemuda Bali tahun 2018. Mereka adalah  Fawzi Zulkifli, Andy Prawira dan M Iqbal. Salah satu alasan mengapa mereka mendirikan komunitas ini karena waktu itu  masih jarang komunitas pencinta alam di Bali. 

''Waktu itu masih jarang ada komunitas pencinta alam. Maka dibuatlah komunitas ini sebagai wadah untuk kumpul teman-teman pencinta alam,'' kata Ketua Ketinggian Bali, Fauzi Zulkifli. 

Dalam kepengurusan Ketinggian Bali, selain Fawzi, ada Noval Andrean sebagai wakil ketua, Tri Eka Satria dan Muhammad Oksi sebagai sekretaris, 
Hafits Rizky Iqtisham dan Angga Prasetyo sebagai bendahara, Ibnu Said dan Deva sebagai humas. 

Dijelaskan Fawzi yang memiliki nama lapangan  Bara Kumbara ini, anggota Ketinggian Bali rata-rata mapala dan umum. Ada dua jenjs keanggotaan, yakni, internal dan ekstrrnal. Anggota eksternal ada 160-an orang dan anggota intetnal ada 20 orang
.
Ketinggian Bali yang beralamat di Jalan Sri Padang Kerta Nomor 9X, Kesiman, Denpasar Timur ini, selain kosentrasi di bidang lingkungan juga aktif di bidang sosial. Kegiatan sosial yang dilakukan anrara lain berbagi nasi saat Bulan Ramadan dan hiking and clean up sebulan sekali di 10 gunung dan  pantai di Bali. 

Adapun 10 gunung yang menjadi perhatian Ketinggian Bali yakni,  Gunung Agung 3142 mdpl di Karamg Asem, Gunung Batu Karu 2276 mdpl di Jati Luwih tempat Pura tertinggi di Pulau Bali, Gunung Abang 2151 mdpldi Kintamani, Gunung Catur (Puncak Manu) 2096 mdpl di Petang (Plaga), Gunung Sanghyang 2087 mdpl di Munduk, Gunung Pohan 2063 di Bedugul, Gunung Tapak (Wali Pitu) 1909 mdpl di Bedugul, Gunung Lesung 1865 di Munduk, Gunung Adeng 1826 (gunung tempat pendaki sering tersesat) di  Jati Luwih dan Gunung Batur 1717 mdpl di Kintamani. 

''Sebisanya berbuat untuk lingkungan Bali dengan cara berkomunitas,'' sambung owner Kembara Adventure ini lagi.(*)