Nongkah Spesial Bicarakan Tenun Sebagai Warisan dan Sumber Perekonomian

Kamis, 07 Oktober 2021

Tim Nongkah Spesial Komunitas Seni Rumah Sunting bersama Yulimaswato Nst di Gerai E-Kraft, Kampung Bandar, Kamis (7/10). (Foto Sunting)

PEKANBARU (Sunting.co.id) - Ekonomi kreatif menjadi salah satu jalan perbaikan ekonomi yang terus digandrungi. Begitu juga ekonomi kreatif yang dilandasi dengan pentingnya menjaga warisan tapi mampu menunjang perekonomian. Salah satunya tenun. 

Komunitas Seni Rumah Sunting Pekanbaru membahas hal ini dalam Nongkrong Bertuah (Nongkah) spesial, Kamis (7/10) di Gerai E-Kraf, Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, tepatnya di halaman Rumah Singgah Tuan Kadi. Kali ini menghadirkan nara sumber penggiat pariwisata dan pencinta tenun, sekaligus owner, Yulimaswati Nst dengan host Diana Jessica.

Dalam perbincangan tersebut, Yulimaswati yang akrab disapa Butet ini, menjelaskan, menjaga ritme usaha tenun agar terus menjadi penopang sumber perekpnomian saat ini bukanlah mudah. Terlebih sejak pandemi. Pengunjung sepi, apalagi pembeli. 

''Sebelum pandemi, pengunjung lumayam ramai. Paling tidak, dalam seminggu ada tiga kali tamu datang dari luar negeri, khususnya Malaysia. Sejak Covid, sangat sepi. Ini tantangan bagi pengusaha tenun, termasuk pengrajin dalam merawat warisan leluhur ini agar bisa menjadi sumber perekonomian,'' sebut Butet dalam Nongkah Spesial episode 3 tersebut. 

Butet mendapatkan tenun iru dari para pengrajin di Kampung Bandar., bukan dari tempat lain. Ada tenun yang dijual masih dalam bentuk kain, tapi banyak juga yang dibuat pakaian dengan berbagai modif, seperti tas, tanjak, gantungan kunci dan lain sebabainya. Motif yang disajikan juga sangat bervariasi, seperti Tampuk Manggis, Pucuk Rebung, Sikukeluang dan lain-!lain.(*)