Al Azhar: Melestarikan Lingkungan, Merawat Kearifan Lokal

Ahad, 12 September 2021

Datuk Seri Al Azhar saat menjadi narasumber PKW II Walhi Riau, Minggu (12/9/2021) di kantor Walhi Riau.

PEKANBARU (Sunting.co.id) - Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Datuk Seri Al Azhar, Minggu (12/9), hadir di rumah rakyat Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Riau, Jalan Belimbing, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru. Kehadiran Datuk Seri  tersebut sebagai narasumber Pelatihan Kepemimpinan Walhi (PKW) II yang dilaksanakan selama tiga hari, 10-12 September 2021. 

Pada kesempatan itu, Datuk Seri banyak bercerita tentang bagaimana alam dan kearifan lokal tidak bisa dipisahkan dan bagaimana perubahan lingkungan mempengaruhi kebudayaan. Cerita bermula dari kondisi ekologi secara menyeluruh, Riau secara umum, hingga ke kampung-kampung secara lebih khusus lagi. 

Datuk Seri juga bercerita tentang kondisi masyarakat adat Riau dan kearifan lokalnya. Mulai dari suku Talang Mamak, Sakai dan lainnya. Ia juga menceritakan bagaimana masyarakat adat tidak akan menebang cempedak air karena mereka tau, kelak pohon ini akan menjadi sialang. Sedengkan pengrusakan, eksploitasi terus dilakukan secara besar-besaran.

''Bicara ekologi dan kebudayaan ini tidak hanya sekedar bicara, perlu gerakan-gerakan nyata dan proses yang panjang. Bergerak secara ekologi, bukan egologi seperti yang terlihat sekarang. Bergerak dari bawah, buka sayap selebar-lebarnya, masuk ke sekolah-sekolah, jadikan kurikulum, dan ini perlu kerja kita bersama, termasuk Walhi yang memiliki nama besar,'' kata Datuk Seri. 

PKW II Walhi ini diikuti belasan peserta dari 10 Lembaga Anggota Walhi. Di antaranya, Perkumpulan Elang, Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Laskar Penggiat Ekowisata (LPE), Yayasan AIR dan lainnya.(*)