PEKANBARU (Sunting.co.id) -  Lomba Perpustakaan desa/kelurahan terbaik tingkat Provinsi Riau, berakhir sudah. Dari 7 peserta yang masuk nominasi, tampil sebagai juara pertama Perpustakaan Jendela Ilmu Desa Laboy Jaya, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. 

Pengumuman pemenang ini disampaikan panitia kepada para pemenang secara online. Selanjutnya, panitia akan membagikan hadiah secara langsung pada waktu yang belum bisa ditentukan. 

''Alhamdulillah, setelah melalui berbagai tahapan penilaian dan memerlukan waktu yang panjang, akhirnya lomba perpustakaan desa terbaik tingkat Provinsi Riau, selesai. Pemenangnya sudah kami umumkan tadi pagi secara online atau melalui pesan Whatsaap,'' ujar Penanggungjawab lomba, Amirti kepada Sunting.co.id.

Dikatakan Amirti lebih lanjut, penetapan pemenang diserahkan sepenuhnya kepada dewan juri yang terdiri tiga orang. Mereka adalah, Dr Rahyunir Rauf M. Si, (akademisi), Dr Suriani M.I.Kom (Pustakawan) dan Kunni Masrohanti (Penggerak/Advokasi Literasi). 

Proses penjurian sudah berlangsung sejak beberapa minggu lalu. Dimulai dengan penilaian berkas/borang, Presentase borang oleh pengelola perpustakaan masing-masing peserta nominator, dan visitasi langsung ke masing-masing perpustakaan. Akumulasi nilai dari seluruh penjurian inilah yang menentukan siapa yang terbaik. 

Dari tujuh nominator yang dinilai dan dikunjungi dewan juri, ada satu yang harus  gugur karena panitia hanya menetapkan enam terbaik saja. 

Enam terbaik itu adalah, Perpustakaan Jendela Ilmu Desa Laboy, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar (Juara I), Perpustakaan Bina Ilmu Desa Sialang Sakti, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak (Juara II), Perpustakaan Encik Nurlela, Desa Balai Pungut, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis (Juara III), Perpustakaan Bunga Bangsa, Kabupaten Dumai (Juara Harapan I), Perpustakaan Umar Yunus, Desa Lubuk Bendahara, Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rohul (Juara Harapan II), dan Perpustakaan Melebung Cerdas, Kelurahan Melebung, Kecamatan Tenayanraya, Kota Pekanbaru (Juara Harapan III). 

''Proses penjuriannya memang lama karena ada tiga tahapan salah satunya turun langsung melihat perpustakaan tersebut. Alhamdulillah sudah selesai. Selamat dan tetap semangat bagi seluruh peserta. Untuk mencari yang terbaik, dewan juri bekerja sesuai juknis dan tentu dengan banyak pertimbangan, terutama setelah melihat langsung ke lapangan,'' kata Suriani, salah seorang juri.(*)