Banjir di 14 Kecamatan Mulai Surut

Selasa, 17 November 2020

Banjir di Inhu mulai surut. (FOTO Sunting)

INHU (Sunting.co.id) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, mencatat 14 kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu, tergenang banjir.

Kepala BPBD Provinsi Riau Edwar Sanger, menjelaskan, data tersebut berdasarkan laporan soal penanganan bencana banjir di wilayah itu per 16 November 2020.

''Hingga Senin 14 November, sejumlah pemukiman di 14 kecamatan di Kabupaten Inhu masih tergenang air,” ujarnya. 

Dalam data terakhir dari BPBD Riau, disebutkan secara rinci kondisi 14 kecamatan tersebut, yaitu,  Kecamatan Batang Pranap. Ketinggian air di tempat ini sudah mulai menyusut. Akses jalan penghubung kecamatan sudah dapat di lalui. Sedangkan genangan air di halaman rumah warga sudah mengering.

Di Kecamatan Pranap, Desa Semelinang Tebing, dilaporkan air juga sudah tidak menggenangi rumah warga. Kondisi yang sama juga terjadi di Kecamatan Rakit Kulim desa Kota Baru.

“Di Kecamatan Kelayang, di Desa Binio, air sudah surut dan boleh dikatakan sudah kering. Di Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Desa Air Putih juga sudah surut. Jalan penghubung sudah bisa dilintasi oleh kendaraan,” sambungnya.

Genangan air sisa banjir masih ada di Kecamatan Sungai Lala, Desa Morong. Genangan air masih terlihat di jalan menuju desa, namun sudah bisa dilalui kendaraan.

Selanjutnya, kondisi banjir di Kecamatan Pasir Penyu, Desa Lembah Dusun, air juga sudah surut. Termasuk di Desa Air Molek dan Desa Pasir Keranji. Kondisi yang sama juga terlihat d Kecamatan lirik di desa Pasiringgit dan Desa Kuba.

“Sedangkan di Kecamatan Rengat Barat, di Desa Danau Baru, Rendang dan Desa Pekan Heran, diketahui air limpahan dari Sungai Indragiri, juga berangsur surut dan sudah banyak halaman rumah warga yang tidak tergenangi air lagi,” sambung Edwar Sanger.

Di Kecamatan Seberida, yakni di Desa Beligan air juga sudah surut. Namun di Desa Batu Papan masih ada genangan air di rumah warga. “Kalau di Desa Bandar Padang, air sudah surut dan untuk warga yang mengungsi sudah kembali ke rumah,” ujarnya.

Di Kelurahan Pangkalan Kasai, terpantau air juga sudah surut dan kering. Sejumlah warga yang sebelumnya mengungsi juga sudah kembali ke rumah masing-masing.

Sedangkan di Kecamatan Batang Cenaku, persisnya di Desa Aur Cina,  air juga sudah surut. Akses jalan yang sebelumnya terendam banjir kini sudah dapat dilalui kendaraan umum.

Kalau di Kecamatan Batang Gangsal, di Desa Penyaguan, air juga sudah surut dan akses jalan penghubung yang sebelumnya sempat terputus sudah bisa dilalui oleh kenderaan umum.

Di Kecamatan Rengat Barat, dijelaskan Edwar, untuk saat ini ketinghian air di Sungi Indragiri sudah mencapai 5.53 cm dari 6.50 cm. Air masih terlihat mengisi ke rawa-rawa yang memang permukaannya lebih rendah, dan masih ada rumah warga yang sudah terendam halaman rumahnya di Desa Rawa Bangun.

Terakhir di Kecamatan Kuala Cenaku, di Desa Rawa Asri, terpantau sudah ada sebagian halaman rumahnya yang terendam air. Hal ini dikarenakan air tertahan oleh pasang surut.

“Sedangkan di hilir, terjadi banjir rob (pasang besar) tapi tidak begitu lama, air surut kembali. Kondisi ini terjadi di Desa Tanjung Sari,” ujar Edwar. (*)