Tiga sutradara perempuan Kunni Masrohanti (Riau), Yuni Wahyuni (Sumbar) dan Salwa Pratiwi (Palembang) pada Festival Teater Sumatera III di Palembang, (24-25/9/2025). FOTO SUNTING
PALEMBANG (Sunting.co.id) – Festival Teater Sumatera (FTS) III yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan 24 dan 25 September 2025 menghadirkan 10 karya dengan 10 sutradara se-Sumatera. Dari 10 sutradara itu, tiga di antaranya Perempuan.
Tiga sutradara Perempuan tersebut yakni Kunni Masrohanti dari Komunitas Seni Budaya Rumah Sunting Riau dengan judul karya Datuk Pagar, Salwa Pratiwi dari Teater Potlot Sumatera Selatan dengan karya berjudul Puyang: Minyak Goreng dan Tissu Toilet, dan Yuni Wahyuni dari Komunitas Seni Hitam Putih Sumatera Barat dengan judul karya Surat Tanpa Alamat.
Kunni Masrohanti dalam pemaparannya saat diskusi yang digelar usai pertunjukan FTS hari pertama mengatakan, naskah yang dibawakannya dengan judul Datuk Pagar merupakan naskah yang ditulisnya sendiri. Naskah selesai setelah melakukan riset selama beberapa tahun tentang kehidupan masyarakat adat Riau di beberapa wilayah yang berada dalam kawasan konservasi harimau atau kantong-kantong harimau lainnya.
Sebelum menjadi naskah teater, Datuk Pagar juga merupakan judul puisi Kunni dalam Kumpulan puisi tunggalnya yang berjudul Kotau (2020). Kisah tentang Datuk Pagar juga ditulisnya dalam buku budaya yang ditulisnya berjudul Harmonisasi Masayarakat dan Alam Rimbang Baling (2018). Dalam diskusi tersebut, Kunni menceritakan proses kreatif hingga karya ini bisa hadir di panggung FTS III Palembang.
‘’Agak sedikit kacau Ketika dua minggu sebelum berangkat ke FTS Palembang, salah satu aktor mengundurkan diri karena diterima berkerja di Batam. Satu aktor lagi sakit. Jadi Saya harus bongkar pasang aktor. Apapun ceritanya, Datuk Pagar sampai ke FTS III Palembang. Semua jadi Pelajaran dan pengalaman khususnya bagi para pemain yang semuanya merupakan aktor pemula,’’ kata Kunni.
Kunni juga mengaku bangga karena dalam FTS III ada tiga sutradara perempuan. Ini menunjukkan kemajuan dibandingkan FTS yang pernah dilaksanakan sebelumnya. Kunni berharap FTS menjadi ajang bagi sutradara-sutradara perempuan di Sumatera untuk terus bermunculan dengan karya-karyanya.
Hal senada juga diungkapkan dua sutradara Perempuan lainnya, Yuni dan Salwa. Mereka berharap agar tahun depan festival ini akan digelar dengan lebih meriah. Termasuk provinsi yang belum hadir dalam FTS III akan hadir di tahun depan serta bertambah pula sutradara perempuannya.(*)