Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri Meriahkan Pembukaan Desember Kopi Gayo 2024

Jumat, 29 November 2024

TAKENGON (Sunting.co.id) – Festival Desember Kopi Gayo 2024 resmi dibuka dengan penampilan istimewa dari Presiden Penyair Indonesia, Sutardji Calzoum Bachri, di Taman Arboretum, Bener Meriah, Sabtu, 30 November 2024. Kehadiran maestro puisi ini menjadi daya tarik utama dalam pembukaan festival tahunan yang telah memasuki tahun kedelapan.

Sutardji, dengan gaya khasnya, akan membacakan puisi-puisi yang memukau hadirin, menjadikan momen pembukaan Desember Kopi Gayo penuh makna dan magis.

“Kehadiran beliau adalah sebuah kehormatan besar bagi kami, sekaligus mempertegas bahwa seni dan budaya memiliki peran penting dalam memperkuat identitas kopi Gayo,” kata Fikar W. Eda, Founder sekaligus Ketua Desember Kopi Gayo.

Selain Sutardji, sejumlah penyair nasional lainnya seperti LK Ara, Mustafa Ismail, D Kemalawati, Salman Yoga, dan Devie Matahari turut tampil memeriahkan acara dengan pembacaan puisi bertema kopi. Penampilan mereka menambah suasana  meriah  pembukaan Desember Kopi Gayo.

Festival Desember Kopi Gayo 2024 tidak hanya tentang seni sastra, tetapi juga mencakup berbagai kegiatan budaya lainnya, seperti pertunjukan Didong Tepuk Runcang oleh 200 penepok dan konser tradisional ling teganing. Acara ini juga dirangkai dengan penghargaan kepada 13 kreator kopi yang telah berjasa dalam memajukan industri kopi Gayo.

“Dengan hadirnya sosok besar seperti Sutardji Calzoum Bachri, kami berharap pesan tentang pentingnya seni, budaya, dan kopi sebagai identitas Gayo dapat tersampaikan dengan kuat kepada masyarakat lokal maupun wisatawan,” ujar Fikar.

Festival ini berlangsung hingga akhir Desember 2024 dengan berbagai kegiatan seperti Festival Puisi Kopi, peluncuran buku Kumpulan Puisi Kopi 1550 Mdpl, dan pelestarian habitat burung bangau di Lukup Penalam. Kehadiran Sutardji dalam pembukaan menjadi pembuka yang indah bagi serangkaian acara yang dirancang untuk merayakan kopi Gayo sebagai warisan budaya dan simbol kehidupan masyarakat Gayo.

Kehadiran Sutardji menjadi pengingat bahwa seni adalah medium universal yang mampu menyatukan berbagai elemen dalam sebuah perayaan besar seperti Desember Kopi Gayo. “Semoga ini menjadi inspirasi bagi masyarakat Gayo untuk terus menjaga tradisi, budaya, dan identitas kopinya,” pungkas Fikar.(rls/*)