Tim KSB Rumah Sunting menjual takjil tanpa patok harga dan hasilnya didonasikan untuk korban bencana alam di Pesisir Selatan, Sumbar, Jumat (22/3/2024) di simpang lampu merah Sudirman-Harapan Raya, Pekanbaru.
PEKANBARU (Sunting.co.id) - Sekitar pukul 16.30 WIB beberapa anak muda terlihat menjual takjil di simpang lampu merah antara Jalan Sudirman dengan Jalan Harapan Raya, Jumat (22/3/2024). Mereka adalah para pemuda yang tergabung dalam Komunitas Seni Budaya Rumah Sunting Pekanbaru.
Takjil ini dijual dengan harga bebas. Artinya tidak ada potokan harga. Masyarakat boleh membeli berapapun ia mau membayar. Hasil dari penjualan ini kemudiam didonasikan untuk korban bencana alam di Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Selain menjual takjil, mereka juga membagikan pohon gratis kepada masyarakat. Pembagian pohon yang diperoleh dari BPDAS HL ini disempenakan dengan peringatan Hari Hutan sedunia yang jatuh tanggal 22 Maret.
Uniknya lagi, para pemuda ini mengenakan pakaian adat. Ada yang mengenakan pakaian khas Jawa, Melayu, Kalimantan, Baduy dll. Takjil juga dimasukkan ke dalam ambuang yang terbuat dari rotan. Sedangkan tempat untuk uang donasi, mereka persiapkan dari wadah yang terbuat dari pandan atau disebut kombuik Meski tidak ramai, tapi kehadiran mereka menjadi perhatian masyarakat yang melintasi persimpangan tersebut.
"Donasi yang terkumpul diserahkan kepada korban bencana alam di Pesisir Selatan melalui komunitas Andoank Adventure," kata Ketua panitia pelaksana Muhammad Ade Putra.
Pengumpulan Donasi selama sekitar 1 jam di simpang lampu merah berlanjut hingga malam hari dalam giat Tadarus Puisi. Di penghujung kegiatan inilah penghitungan dilakukan secara bersama-sama.
"Alhamdullah donasi yang berhasil dikumpulkan sebanyak 390 ribu rupiah. Terimaksih masyarakat Pekanbaru dan kawan-kawan yang ikut berdonasi. Semoga jadi amal ibadah di bulan Ramadan," ujar Bendahara Rumah Sunting, Butet.(*)