KAMPAR (Sunting.co.id) - Budayawan dan sastrawan Riau Kunni Masrohanti menyebut, bahwa, Festival Budaya Simalinyang dengan tema Mambangkik Batang Taondsm yang dilaksanakan 26-30 Desember merupakan sebuah persembahan istimewa dari Riau untuk Indonesia. 

Hal ini disampaikan Kunni di hadapan perangkat desa, pemuda, Datuk dan Ninik Mamak Simalinyang,  Minggu malam (31/12), sebelum membacakan hasil keputusan dewan juri. 

"Sebelum Saya membacakan hasil penilaian dewan juri terkait lomba dalam festival ini, Saya ingin mengatakan bahwa, festival ini sungguh stimewa, persembahan dari masyarakat Simalinyang untuk Indonesia. Dari Riau untuk Indonesia. Luar biasa. Semoga tahun depan bisa dilaksanakan se-Rantau Kampar Kiri, bukan se-Kenegerian Simalinyang lagi," kata Kunni yang merupakan ketua dewan juri pada enam cabang lomba dalam festival tersebut. 

Dari enam cabang lomba yang diikuti enam suku tersebut, Suku Piliang berhasil meraih juara umum. Sedangkan lima suku lainnya yakni, Suku Domo Tuk Mudo, Domo Tuk Tuo, Melayu Tuk Mudo, Melayu Tuk Tuo dan Suku Malileng. 

Sedangkan enam yang dipersembahkan yakni, kuliner tradisi, stand, pengantin tahun 70-an, pengantin keinian tradisi, pawai dan lomba Bujang Dara. 

"Lomba pada festival ini membuktikan kearifan lokal Kenegerian Simalinyang masih ada, dan festivaln ni sebagai upaya pelestarian, pemanfaatan dan pemajuan kebudayaa n dengan tujuan tumbuhnya ekonomi kreatif di tengah masyarakat," kata Kunni lagi. 

Selain Kunni, panitia juga mengundang Syafmanefi Alamanda dan Al Rahim Sekha sebagai dewan juri. Keduanya, selain bergelut dengan hal-hal yang berkaitan dengan kearifan lokal, juga seorang penyair dan koreograrer. 

Pada penutupan dan pembagian hadiah, pada malam penutup tahun 2023 itu, juga dihadiri segenap tokoh masyarakat, tokoh adat, alim ulama dan juga Pj Kepala Desa Simalinyang yang baru dilantik dan seluruh perangkat desa lainnya.(*)