Diinisiasi Rumah Sunting dan Yapeka, Sanggar Seni Budaya Linayungan Diresmikan

Senin, 25 September 2023

Peresmian Sanggar Seni Budaya Linayungan Malako Kociak Desa Tanjung Beringin, Sabtu (23/9/2023).

KAMPAR (Sunting.co.id) - Kenegerian Malako Kociak Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Kampar Kiri Hulu kini telah memiliki sanggar seni budaya. Sanggar yang diberi nama Sanggar Seni dan Budaya Linayungan ini diresmikan oleh Raja Rantau Kampar Kiri Gunung Sahilan, sempena helat Sema Antau Sema Nagoghi, Sabtu (23/9/2023). 

Berdirinya Sanggar Linayungan merupakan target utama Komunitas Seni Rumah Sunting asal Kota Pekanbaru yang melakukan pendampingan Literasi Seni Budaya di Malako Kociak sejak Bulan Juni. Pendampingan ini dibiayai Yayasan Pendidikan Konservasi Alam (Yapeka).
Pendiri dan pembina Rumah Sunting, Kunni Masrohanti, mengatakan, Sanggar Linyungan tidak akan bisa berdiri atau diresmikan tanpa ada potensi yang luar biasa dari masyarakatnya. Kunni juga mengakui bahwa, Malako Kociak merupakan markas seniman yang selama ini belum terungkap. 

"Malako Kociak sangat luar biasa. Ini kampung seniman. Semua seniman ada di sini. Anak-anak pandai menari, bahkan koreografer alumi Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR) ada di sini. Anak-anak juga berbakat menulis dan membaca puisi serta berteater. Pemain calempong semuanya perempuan ada di sini. Silat Bunga satu-satunya silat tradisi ada di sini, muridnya puluhan, gurunya masih sehat. Pelantun sastra lisan seperti Batimang, Inang Majapuik Padi, Malalak, Pasomban, semua masih ada di sini. Tokoh dan budayaan seperti Udo Falozen juga ada di sini. Lengkap. Semuanya ada. Potensi ini yang kami gali, tarik ke permukaan, dilatih, diwujudkan menjadi sanggar. Semoga Linayungan maju berkembang dan mengharumkan Rantau Kampar Kiri," kata Kunni di panggung seni dan pelantikan pengurus sanggar malam itu, sebelum membacakan SK pengurus. 

Sehari senelum pelantikan, seluruh pemuda berkumpul bersama Rumah Sunting di Rumah Kuning, yaitu rumah milik kenegerian yang sudah lama kosong dan dibersihkan bersama-sama. Rumah ini menjadi tempat berkumpul seniman Malako Kociak. 

Dalam pertemuan ini, Kunni dan tim didampingi Falozen menyampaikan pentingnya rumah bersama untuk pegiat seni di Malako Kociak, yakni sanggar. Kunni juga menyampaikan arahan, tentang sistem kerja sanggar, anggota sanggar dan kegiatan-keguatan yang bisa dilakukan di sanggar nantinya. Tim Rumah Sunting yang lain seperti Muhamad Ade Putra yang sedang menyelesaikan study jurusan Antropologi Budaya di UGM Yogyakarta juga turut berbagi pengalaman. Bukan hanya sharing, sebelum pengurus dibentuk, juga dibuka ruang tanya jawab tentang berbagai hal tentang seni dan budaya. 

Setelah nama Linayungan disepakati, tidak ada lagi pertanyaan, semua sudah faham dan siap, maka dilanjutkan dengan pembentukan pengurus sanggar, malam itu juga. Terpilihlah Anto sebagai ketua sanggar dan pengurus bidang. 

Adapun pengurus tersebut yakni, Falozen (Pembina), Febri (Sekretaris), Khoiril Umroa (Bendahara), Saldi (Koordinator Musik), Dedi Andrianto (Koordinator Tari dan Silat),  Radis Taberi (Koordinator Teater), Bazarman (Koordinator Rupa) dan Busro (Koordinator Humas). 

Peresmian Sanggar Linayungan ditandai dengan penandatanganan plank Sanggar oleh Yang Mulia Raja, Ninik Mamak dan kepala desa, dengan diiringi musik calempong. Lalu dilanjutkan dengan penampilan berbagai seni budaya, baik dari anggota sanggar maupun dari tim Rumah Sunting. 

"Kami sangat bangga dengan anak-anak kami atau masyarakat Malako Kociak, khususnya yang telah menjadi pengurus sanggar. Hidupkan sanggar ini. Majukan seni dan budaya Malako Kociak. Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Rumah Sunting dan Yapeka yang terus menerus melakukan pendampingan dan berbulan-bulan tak bosan melatih anak-anak dalam mengembangkan bakatnya," kata Yang Mulia Raja.(*)