JTR Sebut Pemberhentian Paksa Pertunjukan Teater di Gedung DPRD Riau Menjadi Catatan Terburuk

Senin, 14 Agustus 2023

Ketua Jaringan Teater Riau (JTR), Rian Harahap

PEKANBARU (Sunting.co.id) - Jaringan Teater Riau (JTR) mengutuk keras aksi  pemberhentian paksa pentas teater dengan judul Opera Tun Fatimah dari kelompok Selembayung dalam acara HUT Riau ke-66 pada Rabu (9/8/2023) di Gedung DPRD Provinsi Riau. 

Rian Harahap selaku Ketua JTR sangat menyayangkan pemberhentian paksa pertunjukan teater yang 90 persennya melibatkan anak-anak tersebut. Menurutnya ini jadi preseden buruk kesenian di Riau. 

"Anak-anak adalah masa depan kita hari ini. Merekalah yang meneruskan tongkat estafet negeri ini. Negeri melayu yang berdaulat. Teater harusnya ambil bagian dalam pembangunan Riau hari ini dan masa depan,. Kejadian di DPRD Riau menjadi catatan terburuk dunia teater di Riau" kata Rian. 

Berikut Ini Pernyataan Sikap Jaringan Teater Riau atas Kejadian Pemberhentian Pertunjukan Teater Anak dalam HUT RIAU ke-66 pada (9/8) di gedung DPRD Provinsi Riau: 

1. Mengutuk keras insiden 'pemberhentian' pentas teater dengan judul Opera Tun Fatimah dari kelompok Selembayung dalam acara HUT RIAU ke-66 pada (9/8) di DPRD Provinsi Riau dan menjadikan ini sebagai preseden buruk kesenian di Riau. 

2. Meminta pihak-pihak yang terlibat, terutama panitia kegiatan untuk melakukan klarifikasi, mediasi dan permintaan maaf yang disiarkan dalam berita cetak, internet, sosmed, serta media pendukung lainnya.  

3. Meminta pemerintah daerah, stakeholder serta dinas terkait untuk ikut mendukung iklim kesenian yang sehat khususnya di bidang teater lewat pembinaan pada usia muda serta memfasilitasi keberlanjutan kesenian sesuai dengan UU Pemajuan Kebudayaan bahwa kemudian kesenian adalah sesuatu yang sakral. 

4. Insiden ini adalah kejadian terburuk dalam dunia teater Riau yang terjadi di “gedung milik rakyat”, khususnya bagi teater yang seharusnya dibimbing dan diayomi. 

5. Meminta seluruh seniman seluruh cabang seni untuk tetap solid dan mengawal kasus ini hingga selesai.  


Berikut Kelompok/Komunitas/Seniman yang mengutuk aksi pemberhentian teater di DPRD. 

Kelompok:
1. Komunitas Jejak Langkah 
2. Komunitas Seni Rumah Sunting
3. Boom Bagan Teater
4. Teater Taksu Pekanbaru 
5. Maharani Entertainment
6. Teater Selembayung 
7. Mini Teater Riau
8. Bengkel Kreasi Production Inhil
9. Sanggar Seni Anak Kita
10. Studio Lakon
11. 3 Yang 1
12. Komunitas Riau Sastra
13. Belacan Art Community
14. Senepak (Dumai) 
15. Bulan Biru Multivisual (BBMV)
16. Komunitas Seni Tuah Negeri 
17. Sanggar Rentak Budak Senapelan
18. RB Tengku Mahkota 
19. Sanggar Goebok Creative
20. Sanggar Keletah Budak
21. Rumah kreasi bunga tanjung
22. SCW
23. Sanggar teater biduk betuah Dumai.
24. UKM Batra
25. Singkit Legacy
26. Sanggar Bahuwarna
27. Nan Tumpah (Sumatera Barat)
28. Sanggar Seni Kuflet (Padang)
29. Sanjayo Art 

Seniman:
1. Hanif Muis Mahmud
2. Atuk Aal Rahim Sekha
3. Fedli
4. Ari Musapia
5. Depal
6. Muhammad Rezza Akmal (Pekanbaru)
7. Aditiya Hariyadi
8. Pusvi Defi
9. Ucok Akhyar (Dumai)
10. Dede
11. Kunni Masrohanti (Pekanbaru)
12. Andika
13. M. Arif Al Husein (Siak) 
14. Willy Fwi (Jakarta)
15. Rezi Anka Tasin (Bagansiapiapi)
16. Adhyra (Bengkulu)
17. Agus R Subagyo (Nganjuk)
18. Adipatilawe (Jakarta)
19. Agus Susilo (Medan)
20. Embie C Noer (Jakarta)
21. Rudolf Puspa (Jakarta)
22. Meimura (Surabaya)
23. Simon Karsimin (Jakarta)
24. R Monowangsa (Jakarta)
25. Suryadi San (Medan)
26. Emhan Saja (Palu)
27. Juhe (Medan)
28. Joel (Jakarta)
29. Zoex zabidi (Semarang)
30. Hermana HMT (Cimahi)
31. Gepeng Nugroho (Magelang)
32. Sosiawan Leak (Solo)
33. Mahatma (Padang)
34. Sulaiman Juned (Padang)
35. Rasyidin Wig Maroe (Aceh)
36. Alexander Gebe (Lampung)
37. Bambang Prihadi (Jakarta)
38. Rian Hamzah (Bekasi)
39. Sendy Alpagari (Pekanbaru)
40. Siti Salmah (Pekanbaru)