GHN Gelar Pameran Kaligrafi Kontemporer Hingga 20 Maret 2023

Senin, 27 Februari 2023

Ketua GHN Furqon Elwe, Ketua LPTQ Pekanbaru Dr Idrus SAg MAg (dua dan tiga dari kanan) bersama kaligrafer, seniman dan budayawan Riau di ruang pameran GHN, Minggu (26/2/2023). FOTO SUNTING

PEKANBARU (Sunting.co.id) - Galeri Hang Nadim (GHN) Pekanbaru menggelar pameran kaligrafi kontemporer dengan tema "Waw". Pameran ini berlangsung 26 Februari hingga 20 Maret 2023 di ruang pameran GHN lantai dua Anjungan Kampar, eks Purna MTQ, Jalan sudirman, Pekanbaru.

Pameran ini merupakan pameran pertama di tahun 2023. Tahun 2022, GHN melaksanakan pameran sebanyak 6 kali dengan jumlah pengunjung sekitar 4000 orang, dengan mayoritas pengunjung dari kalangan milenial. Hadir dalam pembukaan pameran ini Ketua LPTQ Pekanbaru Dr. Idrus MAg, Ketua Perkazi M Rafles, seniman dan budayawan Riau.

Ketua GHN, Furqon Elwe, menyebutkan,
GHN berazam mentradisikan pameran kaligrafi tiap awal tahun. Tahun ini merupakan pameran kaligrafi kontemporer kedua, dengan penajaman tema eksplorasi kaligrafi Arab Melayu.

"Pameran ini tak bisa dilaksanakan sendiri, perlu dukungan semua pihak, seniman dan kaligrafer. Ini pameran besar awal tahun kedua. Beda dari yang pertama, pameran kali ini juga menampilkan kaligrafi khat Jawi atau Arab Melayu, selain kaligrafi kontemporer. Mengapa kaligrafi Arab Melayu, karena sudah menjadi azam GHN untuk mengangkat seni ini menjadi salah satu keunikan seni rupa Riau. Kaligrafer bisa lebih leluasa mengeksplor aksara Arab Melayu, misalnya naskah gurindam 12, tanpa tanpa terikat dengan kaidah kaligrafi Al-Qur'an atau hadist," kata Furqon.

Mengapa Waw? Kata Furqon lagi, karena aspek sejarah bahwa Bahasa Melayu yang ditulis dengan aksara Arab Melayu pernah jadi lingua franca di kawasan Asia tenggara.


"Jadi ini sesuatu yang sangat waw. Waw sejak zaman dulu, begitu sejarah mencatatnya. Lalu, mengapa kita tidak mengusung yang waw ini dalam pameran. Ini juga akan jadi bahan diskusi tanggal 11 Maret nanti," sambung Furqon.

Ketua LPTQ Dr. Idrus SAg MAg mengaku bangga dengan geliat pameran yang dipersembahkan HGN kali ini, karena yang ditampilkan kaligrafi kontemporer. Menurut Idrus, dalam pameran ini bukan hanya memanjakan mata pengunjung dengan keindahan lukisan yang disajikan, tapi amal jariah yang mengalir tanpa batas.

"Membaca Alquran bernilai ibadah, apalagi menulis karena menulis sudah pasti membca dulu. Ditambah dipamerkan  maka akan banyak lagi yang membaca. Bagi yg menulis pahalanya akan mengalir pada yang menulis. Pahala kaligrafer lbh besar dari qori dan qoriah. Selagi masih ada karya ini, masih dibaca terus dan terus, insyaallah akan mengalir terus pahalanya. Inilah amal jariah. Tolong ini 
Dinformasikan khususnya kepada masyarakat Pekanbaru dan jangan hanya sekali ini," kata Idrus dalam sambutannya saat membuka pameran tersebut.

Pembukaan pameran ditandai dengan membuat tulisan Waw dalam bentuk kaligrafi bersama dimulai Ketua LPTQ, Ketua GHN, Ketua Perkazi dan perwakilan pelukis degan menggoreskan cat di atas kanvas, kemudian dilanjutkan dengan peninjauan ke lantai II. Puluhan lukisan kaligrafi terpajang dengan rapi. Dari sebelah kanan pintu, lukisan pertama adalah ucapan salam, dan lukisan terakhir sebelum pintu tulisan Innalillahiwainnaialaihirojiuan. Hadir sebagai kurator Fachrozi Amri S.Sn M.Sn dan M Rafless S.Ag M.Ag.

Adapun kaligrafer yang karyanya dipamerkan dalam kegiatan ini, yakni, Alza Adrizon, Ari Iziana, Armen Titof, Bens Sani, Fitri Sun, Hasanah, Herman Pelani,  Kholil Zuhdy Lawnarain, Kodri Johan, Muhammad Khoirulli,  Nuraini, Nur Rahmah, Tengku Eko,  Topan Jihadullah, Uswatun Alifah, Yelmi Nanda Resfi.

"Saya merasa bangga dan menyambut senang pameran yang dilaksanakan GHN. Dalam pameran kali ini ada dua lukisan kaligrafi Saya yang Saya Pamerkan, yaitu Bumi Iqra' dan Allah. Bumi Iqra' lukisan lama, tahun 2006 yang Saya perbaharui. Semoga nilai-nilai edukasi terus mengalir dalam kegiatan ini," kata Kholil Zuhdy, kaligrafer yang baru saja mengikuti pameran di Malaysia dan Singapura.(*)