Perempuan-perempuan pemain calempong di Desa Tanjung Beringin, Kampar Kiri Hulu. FOTO SUNTING
KAMPAR (Sunting.co.id) - Di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, ada sekelompok pemaian calempong yang semuanya perempuan. Uniknya lagi, mereka adalah satu keluarga, mulai ibu, anak dan bibik.
Mereka berasal dari keluarga Poti yang memiliki anak bernama Lipah dan Yas serta menantu bernama Miar. Lipah pemain calempong, sedang Miar pemain gendang. Lipah kemudian mimiliki tiga anak bernama Fitriani, Cinto dan Peni. Ketiganya pemain Calempong Fitriani merupakan pemain termuda yakni berusia 40 tahun dan Lipah pemain paling tua yakni berusi 75 tahun.
Lima perempuan sekeluarga asli Desa Tanjung Beringin yang terdiri dari ibu, anak dan ipar ini masih main calempong hingga saat ini. Terakhir mereka main calempong di Desa Batu Songgan dalam acara pesta pernikahan, Senin (26/12/2022).
Cinto, pemain calempong anak Lipeh adalah salah satu pemain yang sudah belajar calempong sejak kecil. Bahkan ketika masih duduk di Kelas 3 SD, Cinto sudah juara dan diundang bermain calempong hingga ke Kota Bangkinang.
Diakui Cinto, dirinya main calempong tidak belajar secara khusus, tapi mendengarkan, menyimak dan mendalami dari hati sampai lagu-lagu calempong benar-benar hafal. Lalu, ia menyesuaikan lagu dengan ketukan.
"Yo kok belajar ndak ado. Dihapal-hapal lagu du. Kan banyak lagunyo, sodo dihapal. Dulu lobioh 40 lagi ambo hapal (kalau belajar tidak ada. Dihafal semua lagu. Dulu lebih 40 lagi Saya hafal)," kata Cinto.
Jika Cinto belajar secara otodidak, ibunya juga belajar demikian dari nenek Cinto yang bernama Poti. Maka, bermain calempong di dalam keluarga ini adalah turun temurun. Selain keluarga Lipah, masih ada tiga perempuan pemain calempong di Desa Tanjung Beringin ini. Mereka adalah Darni, Ora dan Budur.
Cinto, Fitriani maupun yang lain, mengaku sulit mencari pewaris sebagai pemain calempong di bawah mereka. Bahkan anak-anak mereka tidak ada satupun yang berminat.
"Susah sekarang. Anak-anak kami pun tidak ada yang berminat untuk bermain calempong. Inilah yang membuat kami risau. Tapi semoga nanti akan ada," harap Fitriani pula.(*)